Wednesday, December 30, 2015

A Cyclone

Langit malam yang tenang dan dipenuhi bintang adalah tempat terindah yang tak pernah ingin ku tinggalkan. Aku terus bersama langit malam itu. Memandangi bulan dan bintang. Sesekali memperhatikan guratan awan putih di langit yang biru. Begitu mempesona dan aku tak ingin malam ini berakhir.



Begitu mengecewakan seolah aku tak ada artinya menghabiskan malam menatap langit itu, pagi datang dengan tergesa-gesa. Memudarkan semua keindahan yang telah tercipta. aku mengutuk dalam hati. Aku bersumpah, tidak akan menerima pagi. Tapi, hatiku tersentuh karena pagi begitu suci. begitu dingin. Seolah-olah dia tahu, aku  sedang merasakan kebekuan karena langit malam telah pergi.



Aku membuka pikiran. Menyelami sedikit kedasar hati, Mencari-cari apakah aku benar-benar  tidak mengagumi pagi? Di sana ada embun segar, ada kicau burung, terlihat mentari pagi, terdengar gemericik sungai. Ada pepohonan yang rimbun,dan masih basah oleh embun. Sebegitu bekukah hati ku membenci pagi?? Ternyata tidak. Pagi, membuatku semangat menjalani kehidupan dengan semua anugrah yang tuhan berikan saat itu. Aku berdecak kagum. Ah, ternyata pagi juga tidak ingin lama-lama bermain denganku. Katanya, sekarang sudah bukan tugasnya. Ada yang lebih pantas, katanya.



Aku terdiam, menunggu kedatangan yang dipercaya oleh pagi. Aku menyipitkan mata. Silau, panas, dan gersang. Aku mengernyitkan dahi. Apakah ini yg pagi kaatakan lebih pantas?? Aku tidak mau merutuk lagi. Aku hanya mencoba melewati panas yang dipancarkan mentari. Ternyata ia bernama siang. Oh sungguh sulit bagiku yang terbiasa dengan dingin dan beku. Tapi, perlahan-lahan, sinar mentari itu menghangatkan aku yang dingin dan beku Tidak sekaligus, tetapi perlahan-lahan. Katanya, kalau perlahan-lahan, bumi yang rusak pun tak akan tersa lagi. Aku benci, aku berharap siang itu pergi. Tapi aku menyaksikan kebaikan siang. Di sana ada burung camar, di atas langit, ada tikus tanah mencari makanan,, kulihat bapak-bapak yang berjualan es tebu sambil melayani banyak pembeli. Ada guru yang mengajari murid-muridnya. Ada anak kecil bermain di lapangan kecil di belakang rumah. Aku terharu.. melihat siang, dan tak ingin kebahagiaan manusia menjadi hilang. Buru-buru dia pergi. Katanya, dia mau mandi. Ia sudah membahagiakan jutaan makhluk dibumi, begitu banyak peluh yang diciptakan siang. Aku menahannya. Katanya, jangan. Kalau aku tetap di sini, akan menjadi bencana bagi makhluk di dunia.



Aku diam. lagi-lagi menyaksikan siang perlahan tergelincir. Perlahan semilir angin sore membelaiku. Lembut. Inikah yang akan datang menggantikan siang?? Sore, kau kah itu??dia menjawab. Ya. Tapi aku cuma numpang lewat karena aku sebentar lagi akan menjadi malam. (Aku protes) Tapi kenapa pagi,siang,engkau(sore), bahkan malam tidak pernah bertahan lama di sini?? Adakah aku telah membuatmu marah atau bosan?? (sore tersenyum) : Aku tidak akan menjawabnya. Karena kau lebih tau jawabannya. Aku pergi dulu, dia  akan datang. Malam merajai dunia kembali. Aku bahagia, karena sebenarnya yang kutunggu adalah engkau, malam. Juga pagi, siang, dan sore.

Gelap semakin menjalari dunia ini. Perlahan-lahan, lampu menghiasi malam. Bintang-bintang bermunculan. Awan-awan  dilukis oleh sang pencipta. Bebunyian memenuhi semesta alam. Semua istirahat melepas penat seharian. Karena esok masih ada mentari.



“Tulisan ini saya posting di social media facebook saya tanggal 22 September 2009. Bahkan, saya lupa bahwa saya pernah sepuitis itu” 

Nb : Some moments captured and post on my IG : suryaniannisa

Kamu Harus menjadi 16 Tipe ini di Tahun 2016

Tahun baru adalah harapan baru. Artinya, kemungkinan, pengalaman dan cara pandang baru dalam melihat dunia. Tetapi, bukan berarti semua berubah dalam detik jam baru. Sehubungan dengan semua harapan dan resolusi baru, berarti harus dirumuskan dengan cara baru.
So, dalam memenuhi berbagai macam target yang tidak tercapai di tahun kemaren, sebaiknya saya menyarankan untuk menjadi 16 individu dalam satu tubuh. IMPOSSIBLE!!! Tapi bisa.  

The Doer (Pelaku)
How to be The Doer? Penuh semangat dan cepat. Ketika bekerja keras, maka tak ada yang lebih keras dari tekadmu. Ketika bermain, maka tak ada kamu bermain dengan serius. The Doer  selalu dipenuhi semangat.


Friend (Teman)
Apakah Anda pernah menyadari sekian banyak hal-hal negatif yang kita katakan diri kita sendiri? Pikiran adalah musuh terburuk kita sendiri. Terus menyabotase kesempatan kita sendiri di kehidupan yang bahagia. Pikirkan tentang seseorang yang selalu ada untuk Anda, yang telah mengalami sebagian besar saat-saat penting dalam hidup Anda dengan sisi Anda. Mungkin sahabat atau orang penting lainnya, mungkin itu adalah saudara atau saudari. Apakah Anda memberitahu mereka bahkan setengah dari hal-hal yang Anda katakan kepada diri sendiri? Ini saatnya untuk mulai menjadi sedikit lebih baik untuk diri kita sendiri. Membuka diri terhadap diri sendiri dan orang-orang di sekitar kita.

Listener (Pendengar)
Jadilah orang yang ada saat seseorang membutuhkan. Mengulurkan tangan kepada orang lain dan membuat diri anda ada bagi mereka yang membutuhkannya. Perlu menjadikan orang yang kita sayangi sebagai prioritas. Di mana kita selalu berada di sana untuk mereka yang selalu ada untuk Anda.


Thinker (Pemikir)
Jadikan tahun 2016 merupakan tahun  di mana Anda menemukan keseimbangan - keseimbangan antara menjadi orang yang mengerti dan eikirkan suatu masalah sampai selesai. Ambil napas dalam-dalam dan ketika belum menemukan jawaban atas setiap permasalahan, biarkan. Hidup tidak akan pernah sempurna, tetapi jika kita memikirkan bahwa terlalu lama, kita akan kehilangan dunia di mana kita hidup.


The Traveler (Sang petualang)
Perlu melakukan perjalanan di mana kita belum pernah menjejakinya. Kegunaannya? Hmm, menjadi sang petualang adalah keluar dari batas nyaman yang selama ini kamu set dalam alam bawah sadarmu. Ketika telah berpetualangan, pikiranmu lebih flexible dan bahagia.


Optimis dan Positif Thinking
Yap, ini adalah menemukan cara untuk melihat keindahan di dunia. Kita hidup dalam masyarakat yang gila dengan banyak kebencian dan kekerasan. Tapi sebenarnya itu adalah mindset bahwa kita tinggal di tempat yang buruk. Kamu bisa membuat tepat itu lebih indah dan bisa menjadi tempat yang fenomenal penuh dengan hal-hal yang membawa kesenangan. Pergi berkemah, menjadi relawan di suatu tempat, pergi ke kota favorit Anda, atau menari dalam hujan. Apa pun yang membuat Anda merasa lebih menghargai kelebihan-kelebihan  yang sering disepelekan, maka mulailah perhatikan. Temukan, lakukan dan jangan lewatkan.



Screw-Up
Kita belajar dari kesalahan. Mengacaukan pekerjaan, emperburuk hubungan dengan orang-orang. Hal tersebut adalah sesuatu yang Anda tidak akan pernah bisa dihindari, dan itu adalah salah satu cara untuk menaklukkan hidup. Jadi biarkan diri untuk mengacaukan dan memporak-porandakannya. Setelah mengacaukan, anda akan selalu bisa bangkit kembali.



The Visionary
Hanya karena Anda menjadi "dewasa," bukan berarti Anda berhenti mengejar  tujuan. Usia hanyalah angka, terutama ketika datang untuk memenuhi impian Anda. Anda tidak perlu persetujuan siapa pun selain diri sendiri. Pergi mengejar apa yang sudah dirumuskan dan direncanakan.



Manusia
Pikirkan tentang orang lain. Menempatkan diri pada posisi orang lain. Mengulurkan bantuan. Tidak sulit untuk menjadi orang baik. Ada kebaikan di dalam masing-masing orang. Hanya saja pilihan yang membuat berbeda.



Taker (Pengambil Resiko)
Untuk menemukan hal-hal terbesar dalam hidup, kita harus melakukan hal-hal yang menakutkan dan hal yang dikhawatirkan. Tinggal dalam zona nyaman kita akan menghambat kemampuan untuk tumbuh dan belajar.  Jadi, tidak perlu takut untuk meninggalkan zona nyaman.

Penyendiri
Being a loner. Menjadi orang yang pergi berjalan-jalan sendiri untuk membersihkan kepala Anda. Sesekali perlu berjalan sendirian untuk mmenjalani jalan yang biasa dilewati dengan teman-teman. Ini akan membantu menyegarkan pikiran yang ruwet.



The Trainwreck
Ini adalah lebih memberikan kesempatan bagi diri anda untuk mengakui yang sebenarnya terjadi. Tidak harus berpura-pura kuat. Berhenti menjadi begitu malu untuk merasakan letih dan untuk istirahat. Meminta bantuan ketika Anda membutuhkannya. Katakan tidak untuk hal-hal dan orang-orang yang menyakiti Anda. Pecahkanlah dinding yang Anda buat dari rasa sakit Anda. Dari yang membuat anda Rentan. Biarkan diri Anda untuk percaya lagi.




A Leader (Pemimpin)
Apakah perlu saya deskripsikan seorang pemimpin itu seperti apa? Rasanya tidak. Karena kita adalah pemipin diri sendiri.



Wanderer
2016 adalah tahun untuk menyambut ide-ide baru, pengalaman baru, dan keyakinan baru. Begitu banyak orang percaya bahwa bepergian berarti melompat di pesawat ke Eropa, atau mengunjungi setiap negara di dunia. Tapi tidak harus mengunjungi belahan duni lain. Cukup kunjungi daerah dalam kota Anda. Berkendara ke negara sebelah Anda. Sejenak keluar dari rutinitas harian Anda dan benar-benar melihat apa yang ada di luar sana. Ini akan membuat Anda kaya dengan cara dimana uang tidak dapat memmbeli kekayaan itu. 



Artis
Apa gairah tersembunyi Anda? Apakah Anda suka menulis? Nyanyian? Lukisan? Bagaimana Anda mengekspresikan diri? Apapun pemicu  bekerja untuk Anda, lakukanlah dan terima. Melakukan lebih dari itu. Bangga akan hal itu. Anda tidak perlu menjadi seorang aktor profesional atau penari untuk menjadi seorang seniman. Anda bisa membuat seni Anda sendiri. Kesukaan Anda adalah apa yang membuat Anda hidup. Jangan mengabaikan mereka.



Fighter (Petarung)
Tahun baru membawa banyak peluang baru dan kenangan indah. Tetapi juga dilengkapi dengan pengalaman yang tidak menyenangkan seperti putus menyakitkan, diduakan, di php in oleh orang yang kamu sayangi, pengalaman buruk dengan bos, dan rasa takut yang tidak pernah berakhir dan kegagalan lainnya. Tidak peduli apa hambatan datang, ingatlah bahwa Anda punya melalui segala sesuatu pada tahun 2015  dan tahun sebelum itu. Anda akan mengatasi tantangan tahun ini sama dengan baik. Ingat kekuatan Anda. Ingat kemampuan Anda untuk terus bahkan ketika hidup tidak mau berdamai dengan anda. Ingat ambisi Anda untuk selalu mencari lebih baik. Anda mungkin tidak bertanggung jawab atas nasib Anda, tetapi Anda bertanggung jawab atas perjalanan Anda saat Anda sampai di sana. Terus mengejar. Teruskan. Terus berjuang.




Dunia mungkin telah mengajarkan kita bahwa mindset yang membuat kita seperti sekarang. Bahwa kita bisa ekstrovert atau introvert. Pemikir atau peraba. Pemimpi atau pelaku. Jadilah siapa yang anda inginkan, sedikit demi sedikit atau sekaligus. Jelajahi. Menemukan. Menjalani hidup Anda.

Tuesday, November 25, 2014

“Lets Escape The Ordinary” di Gunung Padang

 Lama tidak mengupdate isi blog ini, membuat saya “kangen” dunia tulis menulis. Ya, dunia yang kata orang akan muncul gegara hobi membaca atau hobi “galau”, mungkin. Mengapa? Mungkin sedikit bahasan ini (akan saya bahas di paragraph pertama ajah deh). Kebanyakan akan muncul karena galau, dari  pengalaman pribadi. Kalau orang yang pernah ngerasain galau pasti tau lah ya. Betapa banyak kata-kata dari hati yang terdalam untuk disampaikan. Sebenarnya kata-kata yang dari hati itu adalah kejujuran dan keindahan. Bahkan, jika dituliskan akan memiliki nilai tersendiri, terlepas dari apakah yang menulis memiliki skill atau tidak. Selanjutnya adalah karena memang hobi bercerita dengan menulis. Maksud saya bercerita dengan menulis adalah mereka yang tidak bisa menceritakan melalui lisan. Jika mereka bercerita melalui lisan, kebanyakan mereka mengatakan They didn’t get ma point. Yap, kira-kira itu adalah sedikit alasan yang bisa disampaikan. Jika ada tambahan, bisa ngasi ide ke saya. 

Okeh, ga perlu lama-lama, saya ingin mengobati kangen dengan dunia tulis menulis ini. Kali ini saya ingin berbagi sedikit kisah saya dengan beberapa teman-teman saya yang rindu akan liburan (derita para pekerja di Ibu Kota). Memang beberapa bulan terakir saya sempat searching di om google, destinasi untuk liburan dibulan oktober 2014. Saya ingin liburan yang dekat, tapi bisa memenuhi rasa kangen terhadap kampung halaman saya. Saking kangen dengan kampung halaman saya (padang), saya jadi sering sakit-sakitan. Hiks…. Hiks… Hiksss.. Tetiba muncul pesan di salah satu grup angkatan saya. Kenapa saya katakan salah satu? Yap, karena grup angkatan kami sangat banyak, padahal isinya juga teman-temn se angkatan. Mungkin karena ke”labilan” kami. Inti pesannya adalah bahwa akan ada beberapa dari kami mengunjungi Gunung Padang yang letaknya di Cianjur, dan mengajak teman-teman seangkatan, kalau ada yang mau gabung. Singkat Cerita, kami berangkat ber 6 dengan anggota Cilam (Ketua Grup yang menghandle perjalanan), ipung, curu, cekoik, ati, dan saya.
Pada hari H keberangkatan, saya udah siap siap dari setengah 5 pagi, mengingat lama perjalanan  dari matraman-bogor itu memakan waktu 1,5 jam. Tapi yang namanya badan klo pagi-pagi, pengen guling-guling dulu dikasur. Ternyata, kebablasan sampe 5.15 WIB. Dan untung, semua udah dipersiapkan dari semalam. Jadi, saya mandi dan cus cus ke stasiun manggarai. Sampai di  stasiun manggarai, ternyata kereta ke arah bogor masih 10 menit lagi sampai di Manggarai. Yah, setidaknya bisa nyari sarapan di sevel (7 Eleven) dulu. Selesai saya membayar sarapan di sevel, kereta datang. Dari estimasi saya, kami bisa sampai di stasiun bogor untuk naik kereta ke Lampegan sebelum jam 8. Ternyata, perkiraan saya meleset. Saya dan rekan saya, Astri, telat sampai stasiun Bogor. Huaaaaa. Ditinggal kereta ke Lampegan.
Awalnya, saya merasa ditinggal kereta adalah akhir dari weekend indah yang saya bayangkan. Campur aduk perasaan saya kala itu. Ada rasa merasa bersalah telah menghancurkan liburan yang udah lama direncanakan. Ada juga rasa takut dengan mereka yang udah menunggu sedari tadi. Takut kalau-kalau mereka membenci saya. Tapi, ternyata itu hayalan saja. Walaupun mereka “menggoda” saya dengan selorohan-selorohan yang membuat kami tidak jadi berangkat pagi ke Lampegan. Yang terpenting adalah kami berusahan menikmati setiap momennya. Jangan ada yang mengganggu mood. Tapi, akhirnya kami memesan tiket keberangkatan jam 13.25 WIB. Dan sekarang, kami memikirkan cara membunuh waktu sampai jam 13.00 WIB
Setelah fix ditnggal kereta, kami focus mencari sarapan dulu. Yah, setidaknya mengisi perut yang kosong gegara bangun subuh-subuh demi mengejar kereta, dan akhirnya ditinggal pergi kereta. Hehehe, akhirnya kami berlabuh di KFC. Kenapa? Karena di sini tidak dibatasi sampai jam berapa, asal kami tetap pesan. Agar waktu nongkrong kami bisa lama di KFC, kami memesan menu gantian. Yah, seperti biasalah, pengen nongkrong lama tapi gak mau duit cepat habis.  Sambil menghabiskan waktu setelah bosan dengan KFC, kami jalan-jalan seputaran kota Bogor. Yah, namanya jalan-jalan, pasti jalan kaki. Kami meliat-liat kondisi pasar. Sekalian nyari tongsis. Ups, cerita punya cerita, ternyata teman saya yg namanya Curu lagi nyari holder tongsis. Tapi, ternyata doi malu nyari sendiri dikarenakan ga mungkin cowok nyari-nyari tongsis. Akhirnya, saya mau ngaku-ngaku nyari tongsis demi teman yang satu ini. Tapi, sampai kami berangkat, ga nemu jualan tongsis di sekitar taman topi. Ya sudah lah, kami headout ke stasiun.
Sampai di stasiun, kami siap-siap departure #ceritanyapura2elit. Persiapan tiket dan KTP untuk verifikasi.  Sontak saya teringat dompet yang tertinggal di meja kamar kos berisi KTP yang akan saya kasi liat ke bapak-bapak tukang verifikasi tiket. OH MY GOD ! Gue lagi??? Ya Tuhaaan ! Kenapa saya selalu sial hari ini ya Allah. I’ve ruined it. Itu batin saya. Kali ini saya berbesar hati kalau seandainya ga bisa naik Kereta gegara ga bawa KTP asli. Tapi, cilam dan curu mau nyobain last chance. Dengan jujur kami mengatakan permasalahan KTP ini. Beruntung si Bapak menoleransi ini karena lima orang teman saya yang lain membawa KTP. Alhamdulillah, Thanks God ! Akhirnya perjalanan panjang 3 jam di atas kereta ekonomi bogor-lampegan, akan kami jalani.
Teeeeet !! Peluit kereta berbunyi. Bak katak menanti hujan dan hujanpun turun, kami sumringah membayangkan perjalan yang luar biasa ini. 15 menit berlalu, ternyata bayangan tidak sesuai dengan kenyataan. Bayangan kalau kami akan baik-baik saja  di atas kereta ekonomi bogor-lampegan selama 3 jam ternyata berkebalikan. Walaupun menggunakan AC di atas kereta, udara di dalam kereta tetap panas, bahkan bagi rekan kami yang  duduk dekat dengan jendela. Belum lagi, kecepatan kereta tidak seperti Commuter Line yang biasa digunakan di hari kerja.  Perlahan canda tawa kami mulai hilang, diganti dengan hawa kepanasan dan keringat yang membasahi baju. Sambil ngabisin waktu, mereka (Eko, ipung, curu, astri dan cilam) main game Lets Get Rich. Saya sih lebih milih tidur. Walaupun panas, tetap ngorok. Hehe, udah biasa hidup di daerah panas, jadi ya ga masalah walaupun cuaca panas. Tetap lanjuuut.
Dua jam telah lewat. Perlahan matahari gak se "sangar" tadi. Jadi, di dalam kereta nggak sepanas yang tadi. Penumpang udah banyak yang turun, jadi kami udah nggak rebutan AC kereta lagi. pemandangan bagus pun mulai disuguhkan kepada kami. Ya, jadinya kami bengong melihat pemandangan selama 1 jam menjelang sampai di stasiun lampegan. Kira-kira setengah 5, kami sampai di stasiun Sukabumi. Di stasiun ini, kereta lebih lama berhenti. Kalo saya itung-itung sih sekitar 15 menit.
Nah, waktu 15 menit ini kami manfaatkan untuk momen foto-foto di atas kereta. Mengeluarkan tripod, mencari titik shoot, menyetting timer dan berapa kali jepretan untuk mode otomatis, dan. Ceklek ceklek ceklek. dengan pose masing-masing, kami bergaya. Awalnya saya punya niat untuk ngajakin teman-teman berfoto diluar kereta. Karena menurut saya view di luar itu seperti pemandangan jadul, dengan bangunan stasiun yang tinggi seperti tempat tinggal vampir. Tapi, saya urungkan, takut-takut kalau ketinggalan kereta lagi, dan kalau terjadi, akan benar-benar hancur rencana liburan kali ini.
Counting Down 1 jam sebelum sampai ke lampegan, kami senangnya bukan main. Cuaca sore perkampungan yang kami rindukan, seakan kami temukan dalam perjalan ini. Gunung, sawah, langit dan semak-semak yang sering kami temui di kampung, juga kami temukan di sini. Ternyata nggak kami sadari, bapak-bapak yang mengecek tiket kereta menghampiri kami. Menyakan tujuan kami. Ternyata apresiasi mereka mendengarkan kami ke Lampegan langsung ditebak oleh mereka kalo kami ingin mengunjungi situs Gunung Padang. "Hehe, Iye paak", jawab kami serentak. "Wah, semangat sekali kalian ya. Tapi itu tanjakannya tinggi lho. Ini yang kecil saya yakin ga bakal sanggup", lanjut si Bapak sambil menunjuk saya. Teman-teman tertawa gegara ucapan si Bapak. Selalu saya yang kena. Tapi, whatever lah, asal semua senang.
Jam menunjukkan 17.15 WIB. Itu artinya kami akan segera sampai di stasiun Lampegan. Menurut sumber yang dibaca,  kami akan melewati terowongan sebelum sampai ke stasiun Lampegan. Dan, benar. Kami memasuki terowongan tua yang katany dibangun sejak jaman penjajahan belanda. Ketika melintasi terowongan, selorohan kami nggak jauh dari Harry Potter. Titik putih nampak dari kejauhan, dan itu adalah ujung dari terowongan. Dengan kata lain, kita uda sampai di Lampegan guys!!
Benar Sekali ! Ketika kereta berhenti, saya melihat papan stasiun tertulis "Stasiun lampegan". Yap ! Dan ketika kami mendarat, disambut beberapa abang-abang  tukang ojek yang ramah. Berbeda dengan abang-abang ojek yang sering saya jumpai. Dengan sopan teman saya menolak dan mengatakan bahwa kita udah punya guide. Tiba-tiba penduduk lokal menggunakan topi kain (untuk sementara saya menyebutnya sebagai topi kain dulu, karena nggak tau istilah dalam bahasa sunda), menanyakan mana yang namanya Ilham. Ternyata penduduk lokal itu namanya adalah Kang Cecep, guide yang dimaksud Cilam (Ilham).
Okeh, kami dipandu oleh kang Cecep menuju lokasi Gunung Padang, dimana kami juga akan menginap ditempat yang udah disiapkan Kang Cecep, yaitu saung 2 kamar dan satu ruang tengah. Menuju lokasi, kami disuguhi pemandangan yang membuat kami takjub. Pegunungan, perbukitan, serta kebun teh dan jalan yang berkelok-kelok. Feels Like Home. Itu yang diucapkan teman saya yang berasal dari Bukittinggi, Sumatera Barat.
Sampai dilokasi, terdapat beberapa "kedai" kecil, dengan berbagai menu. Saya rasa ini cukup memanjakan pengungjung. Lengkap, walaupun ga ada Indomaret atau Alfamart, dan harganya termasuk murah untuk kategori tempat wisata bersejarah yang ramai dikunjungi. Biasanya setahu saya, objek wisata yang ramai dikunjunggi, penjual akan mematok harga yang tinggi. Kami mengelilingi lokasi. Penduduknya ramah.
Setelah berkeliling, kami balik ke saung, sekita beberapa menit sebelum adzan maghrib berkumandang. Walaupun cuaca diperbukitan ini tergolong dingin, tapi beberapa teman, termasuk saya tetap mandi. Brrr, kebayangkan dinginnya air pegunungan. We must endure it. hahahaha. Sehabis mandi dengan air yang dingin, pasti kelaparan dan ingin yang hot-hot. Yap ! Kami memesan Mie rebus dari ibu-ibu yang ada disebelah saung kami. Sebenarnya mereka menawari kami makan malam, tapi yah yang namanya perut ngiler dengan mie rebus kalo dingin, mau diapakan lagi. Cuma sebentar, mie rebus habis.
Kami melewati malam dengan membuat api unggun dan mendengarkan cerita-cerita Kang Cecep tentang sejarah Gunung Padang ini ditemukan, kemudian kaitannya dengan Atlantis serta Lemuria. Juga tentang penelitian "Santos" yang mengungkapkan Indonesia itu bagian dari Atlantis. Saya juga meyakini hal tersebut, karena saya pernah membaca ha; tersbut di jurnal ilmiah peneliti luar negeri. Tapi masih tidak terlalu yakin. Setelah itu, kami melanjutkan cerita ngalor ngidul. Menunggu mata lelah dan cuaca bertambah dingin. Yap, ketika mata udah lelah dan cuaca bertambah dingin, kami masuk ke kamar di saung. Terpisah antara cewek dan cowok. Menunggu perjalanan luar biasa esok hari.

Okeh, part 1 sekian dulu ya sahabat-sahabat sekalian.  Mungkin ini sedikit dokumentasi dari cerita di atas. 


Hmmm.... Ga tau kenapa, teman saya yang satu ini niat banget foto sama pocong.


Jepretan yang komposisi warnanya bagus.


Dua Foto ini kami ambil ketika masih jaim-jaim, membunuh waktu samapi jam 13.00 WIB


Ini adalah foto ketika kami berkeliling lokasi sekitar


Batu yang dibelakang rekan saya adalah patahan batu yang jatuh ke bawah



Ini adalah pose di atas kereta ketika kami sampai di stasiun Sukabum dengan menggunakan Tripod


Mengisi cakra dulu guys. Hahahaha


Landing di Lampegan, Awal pengalaman.



tetap, dengan berbagai macam pose



Ketika kami bangun, setengan 5 subuh, cuaca dingin menusuk kulit. Yah, istilahnya gini, udah di pegunungan, pagi-pagi dan subuh mesti ngambil air wudhu. Demi apaaa coba. Yahp! Demi menjadi muslimin dan muslimah yang baik, kami bangkit dan berwudhu untuk sholat. Sebelum melanjutkaan perjalanan “mini” pendakian ke Gunung Padang untuk berburu sunrise.   
Selesai semua persiapan (sebenarnya nggak terlalu butuh persiapan sih) mendaki (pura-puranya mendaki), kami cus dari saung menuju gerbang masuk Situs Gunung Padang. Berhubung masih pagi buta, jadi belum ada petugas yang menjaga pintu masuk Situs Gunung Padang ini. Anehnya, pintu itu memang selalu terbuka dan tidak pernah tertutup. Lalu, kemungkinan orang-orang untuk masuk gratis dan gak bayar bisa dong ya. Yap! Bisa banget. Nah, tapi kerennya, masyarakat sini jika menjadi tour guide dari situs ini selalu mengatakan kepada kami (guest) untuk membayar uang masuknya nanti setelah turun. Lebih asiknya lagi, ga ada pengunjung yang mau nipu. Syukurlah. O iya, ngemeng masalah tour guide, mereka memang menjadi guide perjalanan sambil menerangkan sejarah yang terkadang menurut orang yg bukan penyuka sejarah, omongan salah satu tour guide ini adalah diatas rata-rata untuk kategori tinggal di daerah pedesaan. Ternyata mereka juga membaca referensi dari luar negeri dan melihat-lihat peneliti yang dulunya datang ke Situs Gunung padang ini.
15 menit melakukan pendakian yang sudah memiliki anak tangga membuat saya dan rekan saya lelah. Pasti yang baca bakal bilang gini : ”Halah, udah pakai tangga pake cape segala”. Tentu sajaaa. Jarak anak tangganya itu tinggi. Satu anak tangga itu tingginya sepaha saya (saya orangnya mungil lo, 150an cm). Tanpa pemanasan terlebih dahulu, capek akan lebih cepat menyerang.
Yah, ahirnya dengan sisa-sisa nafas, kami sampai di atas situs gunung padang. Lebay. Tapi begitulah, exited melihat pemandangan dari atas.
Ini foto saat sunrise di Situs Gunung Padang



Kira-kira pukul 7.00 WIB, selepas puas berfoto-foto dengan pemadangan dari atas  gunung ini dan berhubung khalayak ramai sudah berdatangan, kami memutuskan untuk turun kembali, lewat jalan yang berbeda. Ketika sudah sampai di bawah, kami kelaparan tingkat dewa. Ada kedai yang menjual gorengan, kami serbu. Selain itu kami juga nyari sarapan pagi, tapi berupa nasi. Nah loo, jarang-jarang kalau kami saran paginya adalah nasi. Itu karena efek kelaparan. Setelah menemukan tempat sarapan, kami memesan makanan dan ngalor ngidul di pagi hari. Menceritakan rencana-rencana yang akan dilalui untuk sampai kembali ke bogor alis balik. Nah. ini beberapa foto yang kami ambil. 

Ketika belum rame, kami bebas berfoto-foto di sini



 Untuk foto di bawah ini, kami menggunakan kamera NIKON




Sementara ini, dijepret menggunakan aplikasi self shutter dari Sony Xperia Z2




Setelah sarapan, kami kembali ke saung dan bergolek-golek. Istilah mereka sih, ngaso. Tepatnya istirahat. Hahahha, ribet banget ye. Sementara saya, nungguin antrian mandi, karena habis mendaki dan makan, ituu rasanya HOT banget. Pengen main air. Ternyata mereka juga ikut ngantri untuk mandi. Kami pun gentian. Akhirnyaaa, kami semua selesai mandi dan packing. Berhubung hari masih panas, kami berniat menunggu Dzuhur di sini setelah itu cus berangkat balik ke stasiun Lampegan dengan Ojek. Dasar bocah-bocah (ane manggil teman-teman ane bocah), keliatan spot foto aja, langsung minta turun Ojek, dan berhenti. Ceklek ceklek. Hahahhaa. Kali ini yang jadi korban ke narsisan kami adalah kebun teh. Tapi saya senang dengan “perangai” mereka yang seperti ini. Liburan memang untuk menghilangkan beban. Jadi tertawa lepaslah bro!



Setelah sampai di stasiun Lampegan, kami nyari makan siang dulu, mengingat perjalanan menuju bogor akan kami tempuh selama 3 jam ke depan. Tidak lupa pula, kami mengabadikan momen ini. Momen dimana kami bisa pergi bersama-sama. Puas berpanas-panas ria, kami kembali ke dalam stasiun, menunggu kereta api datang. Dan dari kejauhan terdengar panggilan kereta api. Tut tuuuut tuuut, jes jes jes. Kami segera siap-siap. Membangunkan bocah-bocah yang ketiduran karenan lelah. Dengan Exited sekaligus kecewa kami melangkah ke kereta, karena liburan ini harus berakhir. Kembali, di atas kereta selalu dihiasi kehebohan. Setengah jam berlalu, kami memilih tidur, dengan harapan sejam kemudian kami terbangun menemukan pemandangan indah di perbukitan. Sayonara Pose !






Okeh guys, sekian dulu catatan kecil saya. Dan jangan lupa masih ada cerita Papandayan yang akan saya update. Monggo di cek Instragram saya "suryaniannisa".







Wednesday, October 8, 2014

Things Boys Did After “Break Up”

Setelah menulis “Things Girls Did After Break”, saya menjanjikan sambungan tulisan apasih yang dilakukan cowok setelah putus? Tapi agaknya membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Lagi-lagi jadwal saya yang sok sibuk merupakan salah satu alas an dibalik terlambatnya tulisan ini. Sebenarnya, terlambat atau tidak tulisan ini, tidak begitu berpengaruh. Kenapa? Karena yang baca tulisan ini ga begitu banyak, kemungkinan yang baca adalah mereka yang tiba-tiba nyasar ke blog ini, kemudian balik lagi. Hehehehe.
Sudahlah, dari pada saya terlalu ngalor ngidul dengan kalimat pembuka ini tentang apa saja sih yang dilakukan laki-laki, cowok, man, boys jika patah hati (putus).
Ketika putus cinta, terkesan hanya wanita saja yang terpuruk. Padahal pria juga menanggung perasaan yang galau, sama seperti wanita. Kenapa? Haruskah saya defenisikan sekali lagi? Baiklah, kita mulai aja yaaaa….
·         Setelah putus, tidak aka nada lagi cewek yang cerewet ke si cowok. Kedengarannya menyenangkan, mengingat selama ini cowok sangat tidak mau “dicereweti”. Tapi percayalah, ketika cerewet itu hilang dari telinga para cowok, maka senang hanyalah permulaan. Setelah itu, mereka akan merindukan “dicereweti” lagi.
·         Mereka merindukan perhatian dan belaian-belaian (mikir sesampainya).  
·         Menangis diam-diam
Jangan salah, pria yang terlihat kuat dan tabah juga bisa menangis ketika patah hati. Namun, karena pria tidak ingin dianggap cengeng, mereka pun akan menangis diam-diam. Jadi jika wanita menganggap pria tidak berperasaan dan tidak sedih ketika putus, sangat-sangat salah sekali. Pria pun dapat merasa merana dan sedih yang mendalam, namun bedanya mereka tidak menunjukkannya.
·         Mengenang Mantan
Pria pun sering mengenang mantannya dengan melihat foto-foto sang mantan, mengecek Facebook dan Twitternya. Serta membaca email, SMS atau BBM yang telah lalu bersama sang mantan. Itu bukti bahwa si dia sedang merindukan mantan kekasihnya. Boong banget kalau mereka mengatakan setelah putus ga mikir mantan pacarnya.
·         Lembur Di kantor
Tidak ingin terus membayangkan sang mantan, pria akan lebih menyibukkan diri. Mereka kerap bekerja hingga larut malam untuk mengalihkan pikirannya dari mantan. Istilahnya, Kill the time. Tapi, jangan asusmsikan setiap cowok yang lembur merupakan cowok yang lagi patah hati ya.
·         Olahraga
Olahraga menjadi kegiatan favorit pria ketika mereka bosan. Ketika tidak memiliki kekasih, waktu pria menjadi lebih banyak senggang, sehingga mereka biasanya melakukan kegiatan seperti olahraga.
·         Kencan
Ada juga tipe pria yang cepat move on dan tidak ingin berlama-lama dalam kesendirian. Tandanya pria yang mudah melanjutkan hidup adalah, mereka langsung mengencani beberapa wanita pasca putus. Berkencan dengan wanita lain bisa juga sebagai 'pelariannya' dari Anda.
·          Makan
Perasaan tertekan dan stres membuat pria menjadi banyak makan. Biasanya makanan yang dipilih mereka adalah junk food. Mereka berpikir dengan maka makanan enak akan menyembuhkan patah hatinya.
·         Berlibur
Ingin mengganti suasana penat dan sedih menjadi lebih seru, banyak pria yang melakukan perjalanan singkat ke luar kota. Selain menenangkan dirinya, berlibur dapat melupakan kenangan mantan.
·         Berkumpul dengan teman
Cara lain agar tidak galau, pria menjadi lebih sering berkumpul dengan teman-temannya. Ini menjadi salah satu cara ampuh menutupi kesedihannya ketika putus cinta.
·         Memendam Perasaan
Istilah pria adalah mahluk jantan dan kuat menjadikan mereka memiliki kekuatan lebih untuk menyimpan rasa sakit hatinya walau cukup menyakitkan. Mereka akan menjalankan aktivitas seperti biasanya, tanpa menunjukkan raut wajah sedih atau kecewa. Begitupun saat sedang menghadapi masalah, pria lebih memilih menyelesaikannya sendiri atau dengan orang yang paling ia percaya. Mereka banyak kamuflase.
·         Kesepian 
Sifat tertutup pria membuat mereka hanya bisa membagi perasaan dengan orang terdekat dan kebanyakan adalah kekasihnya. Nah, saat mereka putus cinta, mereka biasanya lebih merasa kesepian karena tak ada lagi teman untuk berbagi. Bahkan lebih kesepian dibandingkan cewek, kan? 
·         Makan Seorang Diri
Menikmati pizza seorang diri. Pergi ke restoran dan menikmati menu makanan seorang diri. Atau bahkan berdiam diri di dalam kamar sambil menikmati makanan instan. Seorang pria bisa mencoba untuk mendapatkan zona nyamannya dan menenangkan pikirannya dengan makanan.
·         Bersembunyi
Pernahkah Anda melihat seorang pria yang menangis seorang diri di bioskop? Girls, itu bisa jadi bukan karena ia terharu dengan film yang baru ditontonnya tetapi karena ia teringat bahwa ia telah menonton film ini sebelumnya dengan sang mantan kekasih. Pria yang baru putus cinta cenderung menghindari tempat-tempat yang dulu pernah dikunjungi atau didatangi dengan sang kekasih. Alasannya jelas karena mengunjungi tempat-tempat yang dulu sering dikunjungi bersama sang mantan kekasih bisa membuat luka putus cinta semakin pedih.
·         Main Video Game
Ketika pria depresi, mereka akan melampiaskannya dengan bermain video game selama berjam-jam. Ini membuat mereka sedikit melupakan kesedihan setelah putus cinta.
·         Cari gebetan baru
Pria akan berusaha mencari gebetan baru untuk menggantikan mantannya. Namun, sebagian besar pria melakukannya hanya untuk pelarian semata.
·         Ubah Gaya
Melanjutkan poin sebelumnya, yaitu cari gebetan baru. Salah satu caranya adalah dengan menggubah penampilan. Biasanya cowok, pria, laki-laki memotong rambut dengan model terbaru. Jika sebelumnya gaya urakan, sekarang sedikit lebih rapi. Jika sebelumnya rapi gegara diperhatikan sang pacar, sekarang tetap rapi, untuk menunjukkan bahwa si cowok bisa kok tanpa si cewek.

Oke boys and girls, utang saya untuk membuat postingan ini sudah tunai. Semoga saya bisa membuat tulisan lainnya dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.

Social Icons