Showing posts with label Asal Tau. Show all posts
Showing posts with label Asal Tau. Show all posts

Thursday, December 8, 2016

HOW TO SURVIVE IN JAKARTA


Hai haiiii, udah lama saya ga update blog lagi. Karena beberapa minggu terakhir itu isunya hangat tentang agama, jadi yaaaaa. Saya off dulu. Menyegarkan pikiran. Hehe.
Sebenarnya tulisan ini udah lama ingin ditulis. Cuma, karena saya sibuk (sok sibuk), jadi kurang waktu bermesraan dengan laptop. Halah, bahasanya itu kadang agak labil. Kadang formal, kadang gaul, kadang biasa aja. Jadi, kalau sekarang sedang gaul. Ya, paham-paham aja lah.
Yang perlu saya jelasin disini adalah mengapa saya menulis tulisan ini? Karena selalu ada alasan kenapa saya menulis ini. Eaaaaa.
1.       Banyak paradigma orang-orang buruk tentang Jakarta.
2.       Keamanan yang kurang di Ibukota
3.       Ga tau jalan

Well, mau dijelasin satu-satu? Bahwa ke empat poin di atas tidak sepenuhnya benar. Atau boleh di bilang Totally Wrong!!!!!

Paradigma buruk tentang Jakarta. Sebenarnya, paradigma buruk ini, untuk Jakarta di jaman dulu. Karena dulu, memang banyak kejahatan. Copet, palak, rampok. Memang banyak. Karena sewaktu pertama kali ke Jakarta, pengamanan dari kakakku luar biasa. Sekitar tahun 2004. Waktu itu memang Ibuku hampir jadi korban copet plus hipnotis. Nah, dulu memang banyak. Sekarangpun masih banyak. Hanya saja tidak terlalu banyak seperti dulu. Jawaban ini sebenarnya nyangkut untuk poin dua juga. Intinya kita mesti aware dengan lingkungan dan selalu ga lupa sama yang pencipta. Misalnya Dzikir atau do’a di dalam hati. Nah, kalau seperti itu, yang namanya hipnotis bakal jauh-jauh deh. Aware sama barang bawaan kita juga.

Nah, kalau dulu itu, banyak kasus copet di metromini, kopaja, angkot, dan lain-lain. Belum lagi karena pengamen yang tiap sebentar datang. Kalau nggak dikasih, ngamuk-ngamuk.  Untuk kasus copet, masih ada kok di Jakarta. Impossible kalau ga ada sama sekali. Bukan Ibukota namanya. Tapi kita bisa meminimalisir. Jakarta sekarang jauh  lebih ramah dibanding dulu. Terbukti dengan adanya transportasi umum yang lebih manusiawi. Ada commuterline, transportasi online dan transjakarta.

1.       Commuterline
Commuterline ini inovasi dari kereta api. Rutenya se Jabodetabek. Ingat ya, JABODETABEK itu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Jadi, rutenya lumayan banyak. Juga di dalamnya memiliki AC. Ya, minimal seperti kereta di Jepang lah. Karena seingat saya sih, itu pemberian Jepang. Yang terpenting adalah punya PETA Commuterline. Mungkin ini adalah kewajiban bagi orang yang baru menggunakan transportasi ini. Kalau sudah biasa sih, gak perlu karena sudah expert.

Peta KRL

Di dalam kereta berdesak-desakan di jam sibuk


Ketika gak di jam sibuk


Agar bisa menaiki Commuterline harus punya tiket dulu. Eits, jangan karena saya menyebutnya tiket, yang dibayangkan adalah kertas. Jangan. Karena tiket disini itu semacam kartu. Di dalamnya terdapat saldo online kita, atau e-money. Terdapat banyak sih. Ada dari BCA namanya Flash, BRI ada BRIZZI, ataupun langsung dari Commuterlinenya, jaminan harian atau multitrip, dll.
Kartu Jaminan Harian Kereta

Kartu Multi Trip

Tapi, di dalam kereta ini, tetap mesti berhati-hati ya. Baik fisik maupun barang-barang. Kenapa saya katakana fisik? Karena yang naik bukan kita saja. Rata-rata karyawan yang domisili JABODETABEK pasti menggunakan kereta. Nah, untuk bisa masuk ke kereta, apalagi jam berangkat kerja dan jam pulang kerja. Itu perjuangan sekali. Just feel it when you here !

2.       Transjakarta
Untuk transjakarta, rute yang dilewati adalah rute jalan raya. Tetapi memiliki jalan khusus. Karena memiliki jalan khusus, otomatis terbebas dari macet. Tetapi, sangat disayangkan masih banyak yang mencoba menerobos jalur transjakarta ini. Sehingga menyebabkan kemacetan. Belakangan, udah ada penjaga jalur busway sih, jadi ada semcam gerbang di tiap jalan busway gitu. Jadi nggak usah terlalu takut kalau bakal diterobos sama motor atau mobil pribadi.

Jam Sibuk

Jam Gak Sibuk

Penampakan Busway Transjakarta

Rute Busway :
01 : Blok M - Kota
1A : PIK - Balai Kota
1B : St. Pal Merah - Tosari
02 : Pulo Gadung - Harmoni Central
2A : Pulo Gadung - Kalideres
2B : Harapan Indah - ASMI
2C : Monas - PRJ JIEXPO
03 : Kalideres - Pasar Baru
3A : Rusun Daan Mogot - Kalideres
3B : Rusun Flamboyan - Kalideres
3C : Rusun Kapuk Muara - Kalideres
04 : Pulogadung2 - Duku Atas2
4A : TU Gas - Grogol 2
4B : St. Manggarai - Universitas Indonesia
05 : Kampung Melayu - Ancol
5A : Kampung Melayu - Grogol 1
5B : St. Tebet - Bidara Cina
5C : PGC 1 - Harmoni Central
5D : PGC 1 - Ancol
5E : Kampung Rambutan - Ancol
06 : Ragunan - Duku Atas 2
6A : Ragunan - Monas Via Kuningan
6B : Ragunan - Monas Via Semanggi
6C : St. Tebet - Karet Via Patra Kuningan
6D : St. Tebet - Karet Via Underpass
6E : St. Tebet - Karet Via Mega Kuningan
6F : Ragunan - St. Manggarai
6H : Pasar Senen - Lebak Bulus
6M : Blok M - St Manggarai
07 : Kampung Rambutan - Kampung Melayu
08 : Lebak Bulus - Harmoni Central
8A : Grogol 2 - Juanda
8C : Iskandar Muda - St. Tanah Abang
09 : Pinang Ranti - Pluit
9A : PGC 2 - Pluit
9B : Pinang Ranti - Kota
9C : Pinang Ranti - Bundaran Senayan
9E : Kebayoran Lama - Grogol 2
9H : TMII - Grogol 2
10 : PGC 2 - Tanjung Priok
10A : Rusun Marunda - Tanjung Priok
10B : Rusun Cipinang Besar Selatan - PGC 1
11 : Walikota Jakarta Timur - Kampung Melayu
11A : Pulogadung - Pulogebang
11B : Rusun Rawa Bebek - Pulogebang
11C : Rusun Pulogebang - Rusun Pinus Elok
12 : Penjaringan - Tanjung Priok
12A : Dermaga Kaliadem - Kota
B11 : Summarecon Bekasi - Tosari
B12 : Summarecon Bekasi - Tanjung Priok
B21 : Bekasi Timur - Grogol 2
B22 : Bekasi Timur - Pasar Baru
BW1234 : Bus Wisata
D11 : Depok - BNN
GR1 : Bundaran Senayan - Harmoni
S21 : Ciputat - Tosari
S11 : Serpong - Grogol 2
T11 : Poris Plawad - Bundaran Senayan
T12 : Poris Plawad - Pasar Baru

Untuk bisa naik busway ini, harus memiliki tiket juga. Rata-rata hampir sama dengan kereta. Nah, sekarang sudah ada layanan gratis untuk lansia.

Kartu Busway/ E-money

Kurang ramah apa lagi coba? Tapi tetap berhati-hati dibusway ya. Kasusnya hamper sama dengan kereta. Dorong-dorongan dan ancaman copet.


3.       Ojek/transportasi Online
Belakangan, kira-kira dari tahun 2015, berkembang transportasi online. Ada gojek, grab bike, juga uber. Sebenarnya masih banyak yang lain sih. Tapi yang terkenal Cuma 3 juara ini. Cuma dengan aplikasi yang ada di smartphonemu, sudah bisa order transportasi online ini. World in your hand ! HAhahhaha, mulai lebay. Tapi intinya si abang ojek yang ini, bisa diajak muter-muter kalau kamu nggak tau alamat. InsyaAllah aman. Selain sepeda motor, armada mobil juga ada. Jadi, kurang ramah apalagi Jakarta.
Mau diantar abang Grab yang kece?

Gojek

Atau Kencan dengan Abang GoJek

Uber


At least, kalau sudah seperti ini, Jakarta tunduk pada mu. Kamu bisa survive di Jakarta yang kata orang sangat kejam. Tapi, tetap berhati-hati ya. 

Tuesday, February 9, 2016

Dari Manakah Asal Gelar Sidi Pada Masyarakat Pariaman (Keturunan Nabi Muhammad SAW)


Haloo, kali ini saya bakal bahas sedikit tentang Pariaman. Tau Pariaman? Pariaman adalah salah satu daerah yang ada di pesisir barat pantai Sumatera.  Kenapa saya ingin membahas tentang pariaman ? Karena : 
  1. Tanah kelahiran saya (Orang pariaman cieee)
  2. Di daerah Pariaman, ada gelar "SIDI" yang menjadi misteri, Dari manakah asal muasal gelar SIDI ini? 
Nah, mari kita lihat beberapa bahasan yang saya kumpulkan dari berbagai sumber. 


BANGSA MELAYU DIDATARAN TINGGI MINANG

Daerah Pariaman merupakan kawasan pesisir pantai jauh sebelum kedatangan bangsa bangsa Indochina dipimpin oleh Dapunta Hyang telah dihuni oleh bangsa Gujarat, Malabar dan Srilanka dan jauh sebelumnya telah ada ras Negrito dan Austronesia yang mendiami kawasan tersebut. Ekspansi yang dipimpin oleh Dapunta Hyang bergerak dari daerah Minangatamwan yang berada dimuara sungai kampar kanan dan sungai kampar kiri menuju dataran tinggi sumatera barat, untuk seterusnya bergerak dan akhirnya menetap di Palembang mendirikan kerajaan Sriwijaya.

Kedatangan bangsa Indochina dibawah pimpinan Dapunta Hyang dianggap oleh para sejarawan sebagai migrasi kedua dari bangsa yang mendiami kawasan Asia selatan. Ada juga yang berpendapat bahwa migrasi pertama yang berasal dari Asia selatan, mereka berasal dari daerah yang bernama Dongson berkebudayaan perunggu dan mendiami daerah pegunungan Asia selatan. Sedangkan yang datang dan bergerak dari daerah Minangatamwan menuju dataran tinggi Sumatera Barat tidaklah dapat dikatakan sebagai migrasi penduduk. Lebih tepat dikatakan ekspansi bangsa Indocina yang bisa saja berasal dari Kamboja atau Champa. (Prasasti Kedudukan Bukit, 684 M)

Migrasi bangsa Indochina yang berasal dari pengunungan Dongson kawasan Asia Selatan adalah migrasi pertama yang berlangsung berabad-abad sehingga terjadi asimilasi dengan ras Negrito dan Austronesia kemudian melahirkan kebudayaan Neolitich.
Kedatangan bangsa Indochina melalui jalan ekspansi merupakan migrasi kedua yang dipimpin oleh Dapunta Hyang berhasil menaklukkan dataran tinggi Sumatera Barat, Jambi, Bengkulu dan mendirikan Kerajaan Sriwijaya kemudian menyerang kerajaan Taruma Negara yang beragama Hindu di Pulau Jawa (Prasasti Talang Tuo, 685 M).
Oleh sejarawan, kedatangan bangsa Indochina, baik yang datang secara berimigrasi maupun yang datang melalui ekspansi sebagai nenek moyang bangsa Melayu dan nenek moyang bangsa Minangkabau.
Dapunta Hyang atau Sri Jayanasa mendirikan kerajaan Sriwijaya dan dinasty (wangsa) Syailendra sebagai penguasa kerajaan beragama Budha aliran Hinayana terkuat dan terbesar di Nusantara. Kemudian Adityawarman mendirikan kerajaan Malayupura (tulisan dibelakang Arca Amoghapasa, Prasasti Kuburajo, dan Prasasti Batusangkar) dan memindahkan pusat kerajaan tersebut di pedalaman Sumatera Barat. Pada tahun 1347 M kerajaan ini akhirnya lebih dikenal dengan Kerajaan Pagaruyung.
Adityawarman sendiri merupakan keturunan Raja Majapahit hasil perkawinan dengan Dara Jingga, Putri dari Kerajaan Dharmasraya. Adityawarman beragama Hindu dan Bidha (Sinkrentis). Sampai pada pertengahan Abad XIV kerajaan Pagaruyung masih beragama Budha yang dipadukan dengan Hindu.
Belum ada satu manuskrip yang menyatakan Islam sudah ada di dataran tinggi (Pedalaman) Sumatera Barat pada masa tersebut. Sekitar tahun 1513 barulah ada raja Pagaruyung yang memeluk Agama Islam, sebutan Raja berubah menjadi Sultan. Sultan pertama pagaruyung adalah Sultan Ahmadsyah dan Sultan pertama tersebut jelas bukanlah merupakan keturunan dari Aditywarman.
 BANGSA ARAB DI PARIAMAN
Situasi yang sangat berbeda bila dibandingkan dengan daerah pesisir pantai, Pariaman merupakan kawasan pesisir pantai dihuni oleh orang Gujarat dan Malabar yang berasal dari India. Pariaman atau dalam Hikayat Raja-raja Pasai disebut dengan Faryaman pada saat masuknya Dapunta Hyang ke dataran tinggi (pedalaman) Sumatera Barat, disini sudah mengakar kuat agama Hindu. Masyarakat Hindu membagi manusia dalam empat tingkatan struktur sosial atau yang lebih dikenal dengan Kasta.
Kasta Brahmana dikenal sebagai struktur masyarakat tertinggi, mereka adalah kaum pendeta. Kasta ini sangat menjaga kesopanan, etika dan moralitas yang tinggi dan umumnya mereka menjadi penasehat raja. Kasta Ksatria merupakan struktur masyarakat Hindu ditingkatan kedua, mereka adalah kaum bangsawan dan pembesar kerajaan umumnya mereka juga sangat menjaga kesopanan, etika dan moralitas. Kasta waisya merupakan struktur masyarakat Hindu ditingkatan ketiga, mereka adalah kaum pedagang dan pengusaha. Kasta Sudra dikenal juga sebagai orang paria, mereka adalah para pekerja kasar, tukang dan mengabdi pada kasta yang berada diatasnya, mereka tidak menjaga kesopanan dan punya moralitas yang sangat rendah.



Pada awal abad VII M seorang pendeta Budha (I Tsing) yang belajar dan menetap beberapa tahun di Kerajaan Sriwijaya menulis dalam catatan perjalanannya bahwa ada sekelompok masyarakat Arab beragama Islam yang mendiami pesisir pantai barat Sumatera. Masyarakat Arab yang pertama minginjakkan kaki dipantai barat Sumatera ini bisa saja berasal dari Hijaz kemudian melakukan perjalanan kewilayah India kemudian melakukan perjalanan dengan kapal dan sampailah mereka dipelabuhan Tiku dan menetap di daerah tersebut. Rombongan ini merupakan migrasi pertama dari dari turunan Imam Hasan dan Bani Ghasan.
Terjadinya pembantaian terhadap Bani Ghasan disebabkan Bani Ghasan tidak mengakui kekhalifahan Abu bakar oleh sebab itu mereka tidak mau membayar zakat. Ketidakmauan Bani Ghasan membayar zakat menjadi alat pembenaran oleh khalifah Abu Bakar untuk membantai Bani Ghasan, sehingga yang selamat melarikan diri ke Hijaz.
Pada tahun 680 M Imam Husain (cucu Nabi Muhammad SAW) syahid di Karbala dibantai oleh pasukan Yazid. Sebelumnya Imam Hasan berhadapan dengan Muawiyah bin Abi Sofyan dan dengan kelicikan berhasil membunuh Imam Hasan dengan cara meracuni melalui isteri Imam Hasan yang bernama Jad’ah. Beberapa Anak Imam Hasan bergabung dengan Bani Ghasan yang sudah lebih dahulu ada di Hijaz.
Anak keturunan Imam Hasan dan Imam Husein serta para pengikut setia mereka pasca pembantaian di Padang Karbala menyembunyikan diri di Hijaz dan kawasan sekitarnya. Kejaran dari serdadu Yazid memaksa mereka meninggalkan kampung halaman untuk menyelamatkan diri dengan mencari daerah yang jauh dan aman hal ini terjadi dipenghujung abad VI M. Sebahagian besar turunan Imam Husein Migrasi kewilayah Hadramaut kemudian menyebar kekawasan Asia tenggara dan pada pertengahan Abad ke IX salah satu turunan Imam Husein di rajakan di Peurelak. Ini merupakan migrasi kedua dari turunan Imam Hasan dan Imam Husein di Nusantara.
Kedatangan bangsa Arab diawal abad VII melalui Bandar Tiku diabadikan didalam cerita rakyat ditanah Minang (Ba Khaba). Kemudian bangsa Arab ini membuka perkampungan tidak jauh dari Bandar Tiku dan kampung tersebut sampai saat ini bernama Ghasan. Kemudian terjadi asimilasi dan akultrasi budaya Hindu dan Islam.
Diceritakan mendaratnya Sidi Nan Sabatang di Bandar Tiku beserta rombongan, Sidi Nan Sabatang tersebut membawa seluruh keluarganya. Isteri dan para pembantu serta para pengawal. Sidi Nan Sabatang tersebut punya sembilan anak laki-laki dan mereka lebih dikenal dengan sebutan Sidi Nan Sambilan. Sedangkan berapa jumlah anak perempuan Sidi Nan Sabatang tidak ada kabar beritanya, namun diceritakan anak perempuan Sidi Nan Sabatang tersebut dikawinkan dengan Raja Hindu yang sudah memeluk Agama Islam dan anak dari hasil perkawinan tersebut bergelar Bagindo.
Namun sampai saat ini tidaklah diketahui secara pasti Sidi Nan Sabatang tersebut berasal dari fam (keluarga) mana, bila ditelisik dari lintasan sejarah tentang tekanan yang dialami oleh turunan Imam Hasan dan Imam Husein serta jalur migrasi mereka maka besar kemungkinan turunan Imam Hasan lah yang mendarat di Tiku dan menyebar dikawasan Pariaman dan sekitarnya. Turunan Imam Hasan yang sampai di Tiku Pariaman berasal dari satu orang yaitu Sidi Nan Sabatang, kemudian mempunyai anak laki-laki yang disebut dengan Sidi Nan Sambilan, dari Sidi Nan Sambilan berkembanglah turunan Sidi selama 1300 tahun di Pariaman, mereka berkembang seperti butiran hujan yang turun ke bumi, bagaikan butiran pasir yang ada ditepian pantai.

TERPUTUSNYA NASAB SYAID PARIAMAN
Setelah terjadinya Islamisasi secara damai maka berubahlah struktur masyarakat Hindu Pariaman. Kasta berubah menjadi gala atau gelar. Brahmana menjadi Sidi dan mereka adalah pemuka agama Islam banyak diantara mereka menjadi Tuanku (panggilan Ulama Minang). Ksatria menjadi Bagindo dahulunya mereka adalah para pembesar kerajaan dan merupakan kaum bangsawan. Waisya menjadi Sutan, mereka adalah kaum pedagang dan pengusaha, gelar ini biasanya juga diberikan atau dihadiahkan kepada orang asing yang dihormati. Sudra atau Paria menjadi Marah ini merupakan struktur paling rendah dalam masyarakat Pariaman sampai saat ini. Orang yang bergelar Marah tak boleh dipanggil Rajo (Ajo), mereka biasanya dipanggil Uda seperti orang Minang yang mendiami dataran tinggi (pedalaman) Minang.
Gelar atau gala diwarisi secara turun temurun dari pihak ayah, sedangkan kekerabatan dari diwariskan dari pihak ibu (Matrilineal). Bila ayah seseorang begelar Sidi maka si anak juga bergelar Sidi (gala ndak dapek diasak), dan bila ibunya bersuku Chaniago maka si anak bersuku Chaniago. Mungkin hal ini menjadi salah satu penyebab para Sidi di Pariaman tidak mengetahui fam mereka, karena dibelakang nama mereka tidak dicantumkan fam seperti turunan Imam Husein yang datang dari Hadramaut ke Nusantara. Mereka biasanya mencantumkan suku dari ibu dibelakang nama sedangkan gelar didepan nama.
Seorang yang bergelar Sidi (singkatan dari Syaidi) haruslah mencantumkan gelar Siti (singkatan dari Syaidati) didepan nama anak perempuannya. Tak ada orang Pariaman yang berani mencantumkan gelar Siti didepan nama anak perempuannya kalau mereka bukan bergelar Sidi. Kalau di tanah Melayu anak perempuan dari turunan Said didepan namanya dicantumkan gelar Syarifah. Inilah kebiasaan yang berlangsung selama ribuan tahun, dan saat ini sudah jarang seorang perempuan dari turunan Sidi memakai gelar Siti.
Seorang yang bergelar Bagindo merupakan turunan pertama dari anak perempuan Sidi Nan Sabatang yang menikah dengan raja Hindu yang sudah memeluk agama islam. Anak laki-laki yang lahir dari perkawinan tersebut diberi gelar Bagindo dan untuk seterusnya gelar tersebut diwariskan kepada anak Laki-laki, sedangkan anak perempuan memakai gelar Puti. Pemakaian gelar Puti pada anak perempuan yang ayahnya bergelar Bagindo saat ini sudah hampir hilang atau hilang sama sekali.
Pemakaian gelar Siti untuk anak perempuan dari turunan Sidi maupun pemakaian gelar Puti untuk anak perempuan dari turunan Bagindo saat ini sudah hilang. Pemakaian gelar tersebut bukan saja untuk menguatkan identitas tapi lebih pada penjagaan diri si anak tersebut. Seorang Sidi kalau bertemu perempuan Pariaman yang bergelar Siti maka dia akan memperlakukannya dengan penuh hormat dan menganggapnya sebagai saudara kandung, demikian juga perlakuan yang diberikan kepada perempuan Pariaman yang bergelar Puti. Bila Sutan atau Marah bertemu perempuan Pariaman yang bergelar Siti atau Puti mereka akan menghormatinya dan tidak berani bersikap lancang. Penghormatan ini diberikan karena keduanya merupakan turunan dari Sidi Nan Sabatang yang merupakan zuryat (keturunan) Rasulullah Muhammad SAW.
Menurut Hamka turunan Rasulullah yang ada di Pariaman bergelar Sidi (Dari Perbendaharaan lama dan Panji Masyarakat) mereka bisa dikenali dari ciri-ciri fisiknya, berwajah arab atau berwajah oriental. Dari cerita rakyat (khaba) Pariaman, Sidi Nan Sabatang beristri seorang perempuan China.
SIDI BANGSA YANG DIRAJAKAN
Dalam adat istiadat masyarakat Pariaman Gala Pusako dari Ayah berbeda dengan orang Minang yang berasal dari dataran tinggi (pedalaman) Gala merupakan pusako dari Mamak ke kemenakan (dari paman ke kemenakan). Sewaktu orang-orang dari dataran tinggi menjadikan daerah Pariaman sebagai daerah Rantau (jajahan), Gala Pusako dari ayah tidak bisa digantikan dengan sistem adat yang dibawa dari dataran tinggi tersebut.
Rombongan yang datang dan mendarat di Bandar tiku (berbatasan dengan Luhak Nantigo) serta mendirikan perkampungan dan menamakannya kampung Ghasan (untuk mengenang asal mereka Bani Ghasan). Sidi nan sabatang beserta keluarga dirajakan (dirajokan/dihormati layaknya raja) oleh Bani Ghasan. Penduduk pribumi baik yang ada di Pariaman maupun yang datang dari dataran tinggi pada akhirnya juga merajakan mereka. Keturunan Sidi nan sabatang baik yang bergelar Sidi maupun Bagindo dipanggil dengan panggilan Ajo (Rajo). Sutan yang merupakan kaum pengusaha dan pedagang juga dirajokan atau dipanggil Ajo.
Panggilan Ajo merupakan panggilan dari seorang adik kepada abangnya, bisa juga panggilan untuk orang yang usianya lebih tua. Orang yang boleh dipanggil Ajo adalah seseorang yang bergelar Sidi, Bagindo dan Sutan. Panggilan Uda merupakan panggilan seorang adik kepada abangnya atau panggilan kepada seseorang yang usianya lebih tua.
Menurut adat di Pariaman seseorang yang bergelar Marah yang boleh dipanggil Uda. Kemudian Orang-orang yang datang dari dataran tinggi Minang juga dipanggil Uda oleh orang Pariaman karena mereka adalah penduduk asli Tanah Minang atau melayu Minangkabau atau kaum pribumi ranah Minang. Sama dengan penduduk yang lebih dulu ada di Pariaman ketika rombongan Sidi Nan Sabatang mendarat di Bandar Tiku juga dianggap sebagai bangsa pribumi.
Beginilah cara para Bani Hasyim yang sampai di Pariaman dalam menyikapi perbedaan antara Bani Hasyim dan penduduk asli melayu Minangkabau. Bangsa Melayu yang tinggal di dataran tinggi (pedalaman) bisa hidup secara damai dan harmonis walaupun berbeda dalam adat dan istiadat.
Orang-orang yang bergelar Sidi dan Bagindo di Pariaman lebih bersifat egaliter, Gelar tersebut tidak menjadikan mereka orang yang sombong dengan keturunannya. Mereka berbaur dengan masyarakat pribumi, juga terjadinya asimilasi melalui perkawinan, walaupun masih ada juga yang mempertahankan pernikahan sekufu (Siti untuk Sidi).
Datuk Parpatiah Nan Sabatang sebagai peletak dasar pemerintahan desentralisasi Bodi Chaniago dalam mamangan disebut “duduak sahamparan, tagak sapamatan.” Hal ini menyiratkan bahwa kedudukan raja dan rakyat adalah sama didalam hukum (Demokrasi). Sistem ini memandang semua orang sama dan sederajat secara hukum, inilah yang menjadikan masyarakat Pariaman menjadi egaliter. Sangat berbeda dengan sistem sentralistik pemerintahan Koto Piliang yang dibangun oleh Datuk Katumangguangan, yang didalam mamangan disebutkan “Rajo ditantang, mato buto.” Hal ini bermakna bahwa raja punya kekuasaan yang Absolut, sehingga rakyat harus menjalankan apapun titah raja (Feodal).
Pada perkembangannya terjadi perpaduan kedua sistem tersebut yang didalam mamangan disebut “Rajo alim rajo disambah, rajo zalim rajo dibantah”. Sampai saat ini sistem inilah yang digunakan oleh masyarakat Minangkabau, yang bermakna ketika seorang penguasa memimpin dengan adil maka rakyat akan menghormati, ketika seorang penguasa berlaku zalim terhadap rakyat maka penguasa tersebut wajib untuk tidak didukung bahkan digulingkan dari kekuasaannya.
SEBAB MUSABAB HILANGNYA GELAR SIDI
Ada perbedaan yang fundamental antara zuryat Rasulullah di Pariaman dan dan zuryat Rasulullah didaerah lain di Nusantara dalam hal menjaga gelar keturunan. Gelar Sidi dalam adat yang berlaku di Pariaman bisa saja hilang diakibatkan beberapa hal, diantaranya adalah gelar Sidi disandang dan dilekatkan ketika seorang dari turunan Sidi sudah menikah, maka keluarga pihak perempuan memanggil menantunya, atau iparnya tersebut dengan gelar yang disandangnya. Bila dia tidak menikah sampai akhir hanyat maka dia tidak pernah dipanggil dengan gelar yang disandangnya.
Sebab lain adalah ketika keturunan Sidi menikah dengan orang yang tidak sebangsa (Pariaman), misalnya menikah dengan perempuan Jawa atau perempuan dari suku lain yang ada di Nusantara. Maka tentu saja pihak keluarga perempuan, apakah itu ipar atau mertua tidak ada yang memanggil Sidi. Menikah dengan penduduk asli Minang yang berasal dari Luhak Nan Tigo (Agam, Tanah datar, Limo Puluh Koto), oleh mereka siapapun menantu mereka, apapun bangsa menantu mereka, apakah bergelar Sidi, Bagindo, Sutan atau Marah, apakah berasal dari Pariaman atau daerah lain tetap saja dipanggil Sutan.
Adapun sebab lain adalah malu menyandang gelar Sidi, seorang yang bergelar Sidi biasanya malu dipanggil Sidi bila sikap dan moralnya tidak baik. Hal yang sangat mendasar menjadi penyebab hilangnya gelar Sidi tersebut adalah gelar tersebut tidak disandangkan kepada nama anak keturunan sejak lahir. Sangat berbeda dengan turunan Alawy yang datang pada awal abad VIII sampai dipenghujung abad XVI, mereka menyandangkan gelar tersebut didepan nama anaknya sejak mereka lahir.

Tulisan ini bukan untuk membanggakan keturunan tertentu atau merendahkan keturunan yang lain, hal ini semata-mata untuk mengingatkan penulis sendiri. Ketika kita menghadap Allah yang ditanyakan adalah amal dan ibadah yang kita lakukan semasa hidup bukan dari keturunan siapa kita berasal.

Wednesday, October 8, 2014

Things Boys Did After “Break Up”

Setelah menulis “Things Girls Did After Break”, saya menjanjikan sambungan tulisan apasih yang dilakukan cowok setelah putus? Tapi agaknya membutuhkan waktu yang lama bagi saya untuk menuangkannya ke dalam tulisan. Lagi-lagi jadwal saya yang sok sibuk merupakan salah satu alas an dibalik terlambatnya tulisan ini. Sebenarnya, terlambat atau tidak tulisan ini, tidak begitu berpengaruh. Kenapa? Karena yang baca tulisan ini ga begitu banyak, kemungkinan yang baca adalah mereka yang tiba-tiba nyasar ke blog ini, kemudian balik lagi. Hehehehe.
Sudahlah, dari pada saya terlalu ngalor ngidul dengan kalimat pembuka ini tentang apa saja sih yang dilakukan laki-laki, cowok, man, boys jika patah hati (putus).
Ketika putus cinta, terkesan hanya wanita saja yang terpuruk. Padahal pria juga menanggung perasaan yang galau, sama seperti wanita. Kenapa? Haruskah saya defenisikan sekali lagi? Baiklah, kita mulai aja yaaaa….
·         Setelah putus, tidak aka nada lagi cewek yang cerewet ke si cowok. Kedengarannya menyenangkan, mengingat selama ini cowok sangat tidak mau “dicereweti”. Tapi percayalah, ketika cerewet itu hilang dari telinga para cowok, maka senang hanyalah permulaan. Setelah itu, mereka akan merindukan “dicereweti” lagi.
·         Mereka merindukan perhatian dan belaian-belaian (mikir sesampainya).  
·         Menangis diam-diam
Jangan salah, pria yang terlihat kuat dan tabah juga bisa menangis ketika patah hati. Namun, karena pria tidak ingin dianggap cengeng, mereka pun akan menangis diam-diam. Jadi jika wanita menganggap pria tidak berperasaan dan tidak sedih ketika putus, sangat-sangat salah sekali. Pria pun dapat merasa merana dan sedih yang mendalam, namun bedanya mereka tidak menunjukkannya.
·         Mengenang Mantan
Pria pun sering mengenang mantannya dengan melihat foto-foto sang mantan, mengecek Facebook dan Twitternya. Serta membaca email, SMS atau BBM yang telah lalu bersama sang mantan. Itu bukti bahwa si dia sedang merindukan mantan kekasihnya. Boong banget kalau mereka mengatakan setelah putus ga mikir mantan pacarnya.
·         Lembur Di kantor
Tidak ingin terus membayangkan sang mantan, pria akan lebih menyibukkan diri. Mereka kerap bekerja hingga larut malam untuk mengalihkan pikirannya dari mantan. Istilahnya, Kill the time. Tapi, jangan asusmsikan setiap cowok yang lembur merupakan cowok yang lagi patah hati ya.
·         Olahraga
Olahraga menjadi kegiatan favorit pria ketika mereka bosan. Ketika tidak memiliki kekasih, waktu pria menjadi lebih banyak senggang, sehingga mereka biasanya melakukan kegiatan seperti olahraga.
·         Kencan
Ada juga tipe pria yang cepat move on dan tidak ingin berlama-lama dalam kesendirian. Tandanya pria yang mudah melanjutkan hidup adalah, mereka langsung mengencani beberapa wanita pasca putus. Berkencan dengan wanita lain bisa juga sebagai 'pelariannya' dari Anda.
·          Makan
Perasaan tertekan dan stres membuat pria menjadi banyak makan. Biasanya makanan yang dipilih mereka adalah junk food. Mereka berpikir dengan maka makanan enak akan menyembuhkan patah hatinya.
·         Berlibur
Ingin mengganti suasana penat dan sedih menjadi lebih seru, banyak pria yang melakukan perjalanan singkat ke luar kota. Selain menenangkan dirinya, berlibur dapat melupakan kenangan mantan.
·         Berkumpul dengan teman
Cara lain agar tidak galau, pria menjadi lebih sering berkumpul dengan teman-temannya. Ini menjadi salah satu cara ampuh menutupi kesedihannya ketika putus cinta.
·         Memendam Perasaan
Istilah pria adalah mahluk jantan dan kuat menjadikan mereka memiliki kekuatan lebih untuk menyimpan rasa sakit hatinya walau cukup menyakitkan. Mereka akan menjalankan aktivitas seperti biasanya, tanpa menunjukkan raut wajah sedih atau kecewa. Begitupun saat sedang menghadapi masalah, pria lebih memilih menyelesaikannya sendiri atau dengan orang yang paling ia percaya. Mereka banyak kamuflase.
·         Kesepian 
Sifat tertutup pria membuat mereka hanya bisa membagi perasaan dengan orang terdekat dan kebanyakan adalah kekasihnya. Nah, saat mereka putus cinta, mereka biasanya lebih merasa kesepian karena tak ada lagi teman untuk berbagi. Bahkan lebih kesepian dibandingkan cewek, kan? 
·         Makan Seorang Diri
Menikmati pizza seorang diri. Pergi ke restoran dan menikmati menu makanan seorang diri. Atau bahkan berdiam diri di dalam kamar sambil menikmati makanan instan. Seorang pria bisa mencoba untuk mendapatkan zona nyamannya dan menenangkan pikirannya dengan makanan.
·         Bersembunyi
Pernahkah Anda melihat seorang pria yang menangis seorang diri di bioskop? Girls, itu bisa jadi bukan karena ia terharu dengan film yang baru ditontonnya tetapi karena ia teringat bahwa ia telah menonton film ini sebelumnya dengan sang mantan kekasih. Pria yang baru putus cinta cenderung menghindari tempat-tempat yang dulu pernah dikunjungi atau didatangi dengan sang kekasih. Alasannya jelas karena mengunjungi tempat-tempat yang dulu sering dikunjungi bersama sang mantan kekasih bisa membuat luka putus cinta semakin pedih.
·         Main Video Game
Ketika pria depresi, mereka akan melampiaskannya dengan bermain video game selama berjam-jam. Ini membuat mereka sedikit melupakan kesedihan setelah putus cinta.
·         Cari gebetan baru
Pria akan berusaha mencari gebetan baru untuk menggantikan mantannya. Namun, sebagian besar pria melakukannya hanya untuk pelarian semata.
·         Ubah Gaya
Melanjutkan poin sebelumnya, yaitu cari gebetan baru. Salah satu caranya adalah dengan menggubah penampilan. Biasanya cowok, pria, laki-laki memotong rambut dengan model terbaru. Jika sebelumnya gaya urakan, sekarang sedikit lebih rapi. Jika sebelumnya rapi gegara diperhatikan sang pacar, sekarang tetap rapi, untuk menunjukkan bahwa si cowok bisa kok tanpa si cewek.

Oke boys and girls, utang saya untuk membuat postingan ini sudah tunai. Semoga saya bisa membuat tulisan lainnya dengan tempo waktu yang sesingkat-singkatnya.

Friday, August 8, 2014

Things Girls Did After Break (Apa yang dilakukan setelah putus ?)

Judul tulisan ini adalah “Things Girls Did After Break”. Yah, kalau dari judulnya, bisa ditebak isi artikelnya apa. Eits, tapi jangan anggap artikel ini sama dengan yang lainnya, karena memiliki beberapa kelebihan.
·         Tulisan ini merupakan request dari teman saya.
·         Tulisan ini didapat dari hasil survey secara pribadi dari penulis dengan orang-orang disekitar penulis.
·         Artikelnya update melewati batas janji. Hehehe, Mianhe teman, saya ga bisa menepati janji untuk update sebelum lebaran.
Sebelum masuk ke bahasan, di sini akan dibahas dari kedua sisi, yaitu dari sisi laki-laki dan perempuan. Selamat membaca !
Jika Perempuan Putus Cinta
·         Menangis
Menangis merupakan kegiatan lumrah wanita. Jika hati mereka tersakiti, mereka akan menangis. Jika terharu, mereka akan menitikkan air mata. Nah, apalagi untuk urusan seperti ini. Tidak peduli siapa yang mutusin, entah si cewek atau si cowok, yang namanya makhluk berperasaan halus ini, pasti akan menangis. Ga peduli seberapa tegarnya si cewek atau se tomboy apapun, pasti menangis. Setidaknya sekali walaupun Cuma menitikkan air mata.
·         Selalu Berharap dia kembali
Putus cinta adalah hal yang lumrah bagi setiap pasangan. Namun, wanita sering tidak ikhlas dengan hubungan yang kandas di tengah jalan karena merasa dialah masa depannya. Bahkan, tidak sedikit wanita yang mengharapkan waktu akan membawa si pria kembali lagi bersama Anda.

  • Tidak dapat membuka hati
Setelah putus, si cewek bergaul dengan beberapa pria yang baru ditemui. Pria-pria tersebut mewarnai harinya setiap hari. Akan tetapi, dia tidak berani membuka hati dengan salah satu dari mereka. Si cewek masih mengharapkan mantan.

  • Buat status di social media
Kebanyakan cewek langsung membuat status galau di social media setelah putus. Dia akan menuliskan semua kekesalan yang ada dalam hatinya. Status galau ini sering memancing simpati dari para cowok jomblo yang berharap bisa jadi pacar baru si cewek.
·         Mendengarkan lagu
Yap, ini adalah kebiasaan yang paling sering dilalukan cewek. Biasanya nih, dengerin lagu, trus pandangan entah kemana, nyandar, kemudian nangis. Lagu yang paling sering didengarkan adalah lagu ber genre patah hati. Tapi, ada juga cewek-cewek yang mendengarkan lagu-lagu semangat untuk move on.
·         Memata-matai mantan
Meskipun sudah putus, kebanyakan cewek tetap masih penasaran dengan mantannya. Itulah sebabnya dia akan memata-matai mantannya. Mulai dari lihat status FB, twitter, bahkan status BBM. Dia bakal sakit hati lagi saat tahu si mantan sudah punya gebetan baru.
·         Dia adalah hidupmu
Pasangan merupakan sahabat terbaik dalam hidup. Setelah sekian tahun bersama, Si cewek  merasa dia adalah hidupnya. Dengan keyakinan itu, si cewek mengesampingkan teman-teman, pekerjaan dan hanya dia yang utama. Nah, kalau seperti ini, kebayangkan seberapa galaunya cewek?
  •  Banyak bermain dengan teman-teman
     Kalau waktu pacaran dulu,waktu tersita banyak untuk si pacar, masa baru putus adalah saatnya membayar waktu yang tersisih untuk teman-teman kita. Hmmm, dengan begini, si cewek akan mengisi waktunya yang biasanya dihabiskan bersama pacar.
·         Quality Me Time
      Puas-puasin baca buku, nonton film, olahraga, main games, atau travelling. Pokoknya, jomblo adalah saatnya untuk mencintai diri kita sendiri. Lakukan apa yang disenangi sebanyak-banyaknya. Toh dengan begitu, karakter kita bakal makin terbentuk kan. Nah, kalau karakter kita udah bagus, bakal gampang dapet pacar baru yang lebih gress.
·         Berkarya
     Banyak cerita, karya-karya keren bisa terjadi karena si pembuatnya baru aja patah hati. Itu artinya putus cinta itu bisa menghasilkan yang luar biasa. Apalagi saat itu emosi kita lagi bergejolak banget, nah kalau ditumpahin menjadi lukisan, puisi, novel atau apa pun pasti jadi bagus.
·         Banyakin  Waktu Bersama Keluarga
Kalau selama malem minggu si cewek lebih milih kencan sama si pacar, eh mantan si cewek itu, sekarang adalah saatnya kamu balik lagi ke acara makan bersama keluarga. Sering-sering ikut ke undangan, jalan-jalan ke mal, atau ikut bantu-bantu ortu beres-beres rumah kalau weekend. Sambil lupakan mantan dapat pahala.

·         Deketin Lagi Gebetan-Gebetan yang Terdunda
Coba buka chat historyphonebook, Timeline FB/Path/Twitter atau email.Liat-liat lagi siapa aja gebetan yang pernah dideketin tapi harus ketunda gara-gara kamu pacaran. Dan sekarang, saatnya kamu uber lagi mereka.

·         Curhat kepada Tuhan
Mungkin ini terdengar aneh atau lucu, karena ketika beribadah sampai-sampai membawa nama manta. Enggak salah kok. Sah-sah saja selama bisa menjadikan hal positif. Ada yang mendoakan agar pacarnya minta balikan lagi, atau meminta supaya dapat yang baru. Nah, atau mendoakan sebaliknya, seperti kata-kata yang lagi in. Ya Tuha, jika dia bukan jodohku, plis jadkan dia jodohku. Atau begini : Ya tuhan, jika dia bukan jodohku, ambil dia ya tuhan, tempatkan dia di sisi Mu. Nah looo.

·         Membuat playlist lagu galau dan sendu yang memancing untuk menangis bombay.
Sebenarnya sih ini tujuannya untuk meluapkan emosi. Cewek biasanya seperti ini dan berbeda dari cowok.
·         Membuat playlist berisi lagu-lagu yang sama sekali bukan tentang asmara.
·         Merubah status di Facebook.
·         Menghide atau menghapus foto di facebook yang berhubungan dengan mantan.
Kebanyakan dari cewek tidak akan menghapus foto “masa jaya” dengan pacarnya. Kadang-kadang si cewek kangen dengan mantan pacarnya dan melihat foto-foto mereka.

·         Breaking the habbit
Ketika saya mendengar istilah ini, saya sedikit tertawa dengan istilah yang disampaikannya.wah ternyata breaking the habbit yang dimaksud adalah melakukan hal-hal yang tidak disukai pacar. Terkadang cewek menyukai sesuatu hal, tapi tidak diperbolehkan pacar, menyebabkan si cewek tidak melakukannya. Nah, ketika sudah putus, tunggu apa lagi?

·         Ke salon.
Kesalon bukan saja untuk kecantikan. Tapi, untuk memanjakan diri dan relaxasi. Perawatan-perawatan yang dilakukan di salon membuat cewek bisa relax dan mempercantik diri, sehingga bisa membuka kemungkinan move on lebih cepat.

·         Menjaga Hubungan Baik dengan Mantan        
Well well well… menjaga hubungan baik dengan mantan itu memang perlu dilakukan. Senggaknya biar nggak memelihara dendam. Tetep SMS dia sesekali, ajak ngobrol kalau ketemu di kantin, masih sapa-sapaan sama keluarganya, atau (sok kuat) nanya-nanyain kabar hubungan dia dengan pacar barunya, tapi ingat jangan sakit hati atau ngarep ya.

Okeh, mungkin itulah paparan dari beberapa cewek yang saya survey mengenai hal-hal yang dilakukan setelah “break”. Sebenarnya untuk diingat sih, putus itu bukan akhir dari segalanya girls ! Toh kalau dia emg buat kamu, ga bakalan lari kok. Kalaupun pergi, pasti kembali. Atau mungkin akan diganti dengan yang lebih baik. Untuk postingan selanjutnya ditunggu ya, tentang apa yang dilakukan para cowok jika putus cinta.

So, apa yang kamu lakukan setelah putus?


Social Icons