Kalau kita berbicara mengenai silat minang, pasti
yang terlintas di kepala sahabat adalah pencak silat, silek harimau, tapak
suci, dll. Bahkan saya yang orang minang, nggak mengetahui semua jenis silat
yang ada di bumi minangkabau ini. Perkembangan teknologi dan arus budaya
menyebabkan bercampurnya budaya asing dengan budaya lokal, bahkan secara tidak
sadar, sudah mengikis budaya lokal. Banyak anak nagari yang sudah tidak pakar
lagi dalam silek minang, yang notabene sekarang hanya dikuasai oleh tetua saja.
Mirisnya lagi, mereka (anak muda minang) terkadang
malu untuk belajar, sementara masyarakat luar negeri berlomba-lomba untuk
belajar warisan budaya ini. Mungkin,
anak muda minang ini belum melihat value nya, atau mungkin lebih banyak
hal penting menurut mereka yang bisa dikerjakan. Who knows ?? Coba deh lihat
gambar di bawah. Nggak banyak anggotanyakan??
Nah, salah satu yang bisa dijadikan value nih. dari
silek minang ini diadakannya lomba atau sejenisnya. Untungnya, pemerintah
terkait memikirkan cara melestarikan budaya minang yang selama ini banyak
dicintai masyarakat luar negeri, tapi nggak dicintai anak muda minang.
Sekaligus, memperkenalkan secara besar-besaran ke dunia luar, layaknya Tour De
Singkarak yang sudah masuk ke ajang internasional.
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Solok Jasman
kepada ranahberita.com, Selasa (14/05/2013), mengatakan, acara tersebut
diselenggarakan oleh masyarakat pemerhati dan pelaku Silat Minang Talang
Babungo. Sementara pemerintah mendukung penuh acara itu. Dia menjelaskan, semua
peserta akan camping di alam terbuka. "Sudah ada 25 negara yang
konfirmasi. Mereka yang dari luar negeri lebih suka camping dari pada menginap
di hotel," ujar Jasman. Menurut Jasman, sebenarnya pemerintah ingin
tanggal 16 Agustus sudah dimulai. Tapi peserta dari luar negeri harus
menyesuaikan dengan musim kerja mereka.
Acara ini, sambungnya, bertujuan untuk mengembalikan
keaslian Silat Minang. "Mengingat banyaknya Silat Minang yang beredar di
luar negeri, mulai dari Inggris, Jerman, Panama dan lainnya, Perlu untuk
dikenalkan, seperti apa sebenarnya yang Silat Minang itu," tegas Jasman.
Jasman menjelaskan, banyak Silat Minang didirikan di luar negeri. Kadang,
guru-guru di luar negeri itu baru belajar sebentar. "Mereka baru belajar
satu tahun atau dua tahun di sini, habis itu sudah menjadi pelatih silat pula.
Padahal, Silat Minang itu khas, seperti berkorelasi dengan Islam,"
bilangnya. Selain pesilat luar negeri, jambore tersebut juga akan dimeriahkan
oleh pesilat minang dari Sumbar sendiri. Kata Jasman, ada sekitar 500 aliran
silat di Sumbar. Panitia akan mengundang semua aliran yang ada. Untuk
kelancaran acara ini, pemerintah Kabupaten Solok sudah menemui beberapa
kementerian terkait. "Kita sudah mendapat dukungan penuh dari Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Kementerian Pemuda dan Olahraga dan Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan," tutur Jasman.
Welldone, akhirnya
ada juga inisiatif salah satu pemerintah kota/kabupaten untuk melestarikan
budaya minang, khususnya silek minang. Saya sebagai pecinta budaya juga turut
senang bisa gambar di bawah ini dijadikan event internasional
Gambar Anak Muda Minang sedang melakukan 'silek'
Oke pak pemerintah, saya akan menunggu gaungnya
acara ini, layaknya gaung Tour De Singkarak.
No comments:
Post a Comment