Hai haiiii, udah lama saya ga update blog lagi. Karena beberapa minggu terakhir itu isunya hangat tentang agama, jadi yaaaaa. Saya off dulu. Menyegarkan pikiran. Hehe.
Sebenarnya tulisan ini udah lama ingin ditulis. Cuma, karena saya sibuk (sok sibuk), jadi kurang waktu bermesraan dengan laptop. Halah, bahasanya itu kadang agak labil. Kadang formal, kadang gaul, kadang biasa aja. Jadi, kalau sekarang sedang gaul. Ya, paham-paham aja lah.
Yang perlu saya jelasin disini adalah mengapa saya menulis tulisan ini? Karena selalu ada alasan kenapa saya menulis ini. Eaaaaa.
1. Banyak paradigma orang-orang buruk tentang Jakarta.
2. Keamanan yang kurang di Ibukota
3. Ga tau jalan
Well, mau dijelasin satu-satu? Bahwa ke empat poin di atas tidak sepenuhnya benar. Atau boleh di bilang Totally Wrong!!!!!
Paradigma buruk tentang Jakarta. Sebenarnya, paradigma buruk ini, untuk Jakarta di jaman dulu. Karena dulu, memang banyak kejahatan. Copet, palak, rampok. Memang banyak. Karena sewaktu pertama kali ke Jakarta, pengamanan dari kakakku luar biasa. Sekitar tahun 2004. Waktu itu memang Ibuku hampir jadi korban copet plus hipnotis. Nah, dulu memang banyak. Sekarangpun masih banyak. Hanya saja tidak terlalu banyak seperti dulu. Jawaban ini sebenarnya nyangkut untuk poin dua juga. Intinya kita mesti aware dengan lingkungan dan selalu ga lupa sama yang pencipta. Misalnya Dzikir atau do’a di dalam hati. Nah, kalau seperti itu, yang namanya hipnotis bakal jauh-jauh deh. Aware sama barang bawaan kita juga.
Nah, kalau dulu itu, banyak kasus copet di metromini, kopaja, angkot, dan lain-lain. Belum lagi karena pengamen yang tiap sebentar datang. Kalau nggak dikasih, ngamuk-ngamuk. Untuk kasus copet, masih ada kok di Jakarta. Impossible kalau ga ada sama sekali. Bukan Ibukota namanya. Tapi kita bisa meminimalisir. Jakarta sekarang jauh lebih ramah dibanding dulu. Terbukti dengan adanya transportasi umum yang lebih manusiawi. Ada commuterline, transportasi online dan transjakarta.
1. Commuterline
Commuterline ini inovasi dari kereta api. Rutenya se Jabodetabek. Ingat ya, JABODETABEK itu Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi. Jadi, rutenya lumayan banyak. Juga di dalamnya memiliki AC. Ya, minimal seperti kereta di Jepang lah. Karena seingat saya sih, itu pemberian Jepang. Yang terpenting adalah punya PETA Commuterline. Mungkin ini adalah kewajiban bagi orang yang baru menggunakan transportasi ini. Kalau sudah biasa sih, gak perlu karena sudah expert.
Agar bisa menaiki Commuterline harus punya tiket dulu. Eits, jangan karena saya menyebutnya tiket, yang dibayangkan adalah kertas. Jangan. Karena tiket disini itu semacam kartu. Di dalamnya terdapat saldo online kita, atau e-money. Terdapat banyak sih. Ada dari BCA namanya Flash, BRI ada BRIZZI, ataupun langsung dari Commuterlinenya, jaminan harian atau multitrip, dll.
Tapi, di dalam kereta ini, tetap mesti berhati-hati ya. Baik fisik maupun barang-barang. Kenapa saya katakana fisik? Karena yang naik bukan kita saja. Rata-rata karyawan yang domisili JABODETABEK pasti menggunakan kereta. Nah, untuk bisa masuk ke kereta, apalagi jam berangkat kerja dan jam pulang kerja. Itu perjuangan sekali. Just feel it when you here !
2. Transjakarta
Untuk transjakarta, rute yang dilewati adalah rute jalan raya. Tetapi memiliki jalan khusus. Karena memiliki jalan khusus, otomatis terbebas dari macet. Tetapi, sangat disayangkan masih banyak yang mencoba menerobos jalur transjakarta ini. Sehingga menyebabkan kemacetan. Belakangan, udah ada penjaga jalur busway sih, jadi ada semcam gerbang di tiap jalan busway gitu. Jadi nggak usah terlalu takut kalau bakal diterobos sama motor atau mobil pribadi.
Jam Sibuk
Jam Gak Sibuk
Penampakan Busway Transjakarta
Rute Busway :
01 : Blok M - Kota
1A : PIK - Balai Kota
1B : St. Pal Merah - Tosari
02 : Pulo Gadung - Harmoni Central
2A : Pulo Gadung - Kalideres
2B : Harapan Indah - ASMI
2C : Monas - PRJ JIEXPO
03 : Kalideres - Pasar Baru
3A : Rusun Daan Mogot - Kalideres
3B : Rusun Flamboyan - Kalideres
3C : Rusun Kapuk Muara - Kalideres
04 : Pulogadung2 - Duku Atas2
4A : TU Gas - Grogol 2
4B : St. Manggarai - Universitas Indonesia
05 : Kampung Melayu - Ancol
5A : Kampung Melayu - Grogol 1
5B : St. Tebet - Bidara Cina
5C : PGC 1 - Harmoni Central
5D : PGC 1 - Ancol
5E : Kampung Rambutan - Ancol
06 : Ragunan - Duku Atas 2
6A : Ragunan - Monas Via Kuningan
6B : Ragunan - Monas Via Semanggi
6C : St. Tebet - Karet Via Patra Kuningan
6D : St. Tebet - Karet Via Underpass
6E : St. Tebet - Karet Via Mega Kuningan
6F : Ragunan - St. Manggarai
6H : Pasar Senen - Lebak Bulus
6M : Blok M - St Manggarai
07 : Kampung Rambutan - Kampung Melayu
08 : Lebak Bulus - Harmoni Central
8A : Grogol 2 - Juanda
8C : Iskandar Muda - St. Tanah Abang
09 : Pinang Ranti - Pluit
9A : PGC 2 - Pluit
9B : Pinang Ranti - Kota
9C : Pinang Ranti - Bundaran Senayan
9E : Kebayoran Lama - Grogol 2
9H : TMII - Grogol 2
10 : PGC 2 - Tanjung Priok
10A : Rusun Marunda - Tanjung Priok
10B : Rusun Cipinang Besar Selatan - PGC 1
11 : Walikota Jakarta Timur - Kampung Melayu
11A : Pulogadung - Pulogebang
11B : Rusun Rawa Bebek - Pulogebang
11C : Rusun Pulogebang - Rusun Pinus Elok
12 : Penjaringan - Tanjung Priok
12A : Dermaga Kaliadem - Kota
B11 : Summarecon Bekasi - Tosari
B12 : Summarecon Bekasi - Tanjung Priok
B21 : Bekasi Timur - Grogol 2
B22 : Bekasi Timur - Pasar Baru
BW1234 : Bus Wisata
D11 : Depok - BNN
GR1 : Bundaran Senayan - Harmoni
S21 : Ciputat - Tosari
S11 : Serpong - Grogol 2
T11 : Poris Plawad - Bundaran Senayan
T12 : Poris Plawad - Pasar Baru
Untuk bisa naik busway ini, harus memiliki tiket juga. Rata-rata hampir sama dengan kereta. Nah, sekarang sudah ada layanan gratis untuk lansia.
Kurang ramah apa lagi coba? Tapi tetap berhati-hati dibusway ya. Kasusnya hamper sama dengan kereta. Dorong-dorongan dan ancaman copet.
3. Ojek/transportasi Online
Belakangan, kira-kira dari tahun 2015, berkembang transportasi online. Ada gojek, grab bike, juga uber. Sebenarnya masih banyak yang lain sih. Tapi yang terkenal Cuma 3 juara ini. Cuma dengan aplikasi yang ada di smartphonemu, sudah bisa order transportasi online ini. World in your hand ! HAhahhaha, mulai lebay. Tapi intinya si abang ojek yang ini, bisa diajak muter-muter kalau kamu nggak tau alamat. InsyaAllah aman. Selain sepeda motor, armada mobil juga ada. Jadi, kurang ramah apalagi Jakarta.
At least, kalau sudah seperti ini, Jakarta tunduk pada mu. Kamu bisa survive di Jakarta yang kata orang sangat kejam. Tapi, tetap berhati-hati ya.