Sudah lama nggak memperbarui isi blog ini. Tau-tau saya upload tulisan tentang ini. Jleb banget emang. Tapi topic ini sepertinya topic lawas dan receh namun sebenarnya memegang peranan penting dalam hidup. Apalagi dengan pasanganmu.
Kenapa saya menulis ini?
First, karena saya paling benci dan ga suka dengan yang namanya bohong. Bohong itu adalah tanda kita lemah dan tidak mampu.
Kedua, karena terlalu banyak orang menganggap saya orang bodoh yang gampang dibohongi.
Ketiga, adanya pemikiran teman dan orang didekat saya kalau bohong demi kebaikan itu ga apa-apa. Benarkah?
1. Ada Saatnya Ketika Jujur Dianggap Menyakiti Dan Ketika Berbohong Dianggap Mengecewakan
Memang, ini adalah emikiran yang banyak dianggap orang-orang. Mereka mengatakan ini demi kebaikan, untuk menjaga, bla bla bla. Bagi saya itu adalah hal nonsense. Seburuk apapun itu, jujur lebih baik. Agar saya bias mengetahui apa yang sedang saya hadapi sekarang. Berbohong pada saya itu menandakan orang itu tidak percaya dengan kemampuan saya untuk memahami masalah. Karena sepintar-pintarnya menyembunyikan kebohongan pasti akan kebongkar juga. Ketika memilih berbohong maka pada akhirnya akan semakin membuat orang lain kecewa dan terluka.Ketika saya menyadari kebohongan itu, ketika itu pula saya nggak akan pernah mempercayai orang itu 100 persen lagi. Pasti saya akan selalu menyisakan ruang untuk kecewa. You know hidup seperti itu? Semacam senang tapi tidak senang. Semacam tidur tapi menerawang. Kalo saya prinsipnya gini : “Lebih Baik Disakiti Karena Kejujuran Dari Pada Dibahagiain Dengan Kebohongan”. Sesakit apapun perkataan jujur itu, maka lebih baik katakan. Memang benar bahwa kejujuran sering kali membuat seseorang tersakiti, namun lebih baik disaikiti karena kejujuran dari pada dibahagiain dengan kebohongan.
Kebahagian yang diawali dengan kebohongan hanya akan menyakiti orang lain dan tidak akan bertahan lama. Lebih baik jujur meski menyakitkan dari pada harus bahagia karena kebohongan.
Kebohongan pada awalnya membuat orang bahagia, namun pada akhirnya kebohongan itu sendiri yang akan menghancurkannya. Dan pembohong itu akan sulit untuk dipercaya lagi dan sekali pembohong selamanya akan dicap sebagai pembohong.
Meski pada awalnya orang yang jujur itu dibenci, namun pada akhirnya orang yang berkata jujur itu akan diterima dan dimaafkan. Karena kejujuran akan mengantarkan seseorang pada kebaikan.
2. Sekecil apapun kebohongan, jika dilakukan berulang-ulang akan menyakiti orang yang dibohongi. Juga membodohi diri sendiri
Why? Orang yang membohongi diri sendiri adalah orang bodoh dan lemah. Trust me. Saya pernah berbohong, namun dalam hati kecil saya semacam menangis karena ketidakmampuan saya mengatakan kebenaran. Saya terus merasa bersalah sampai saya menghakimi diri saya sendiri dengan ketidakmampuan itu. Saya selalu mencari alasan. Sementara orang yang saya bohongi akan semakin terluka.
3. Hati yang terluka tidak akan pernah sembuh sempurna seperti sedia kala
Ketika fix merasa dibohongi, alami sekali kalo orang akan marah. Justru aneh kalo mereka tidak marah. Tapi ada satu spesies manusia, yang kalo dia tau orang berbohong padanya, dia akan tersenyum dan mengamini apa yang oaring tersebut bilang.Tapi didalam hatinya jauh merasa terluka seperti luka yang diberi garam. You know how does it feel? Manusia itu tetap tersenyum, tapi dalam hatinya pasti jauh lebih sedih dari kebanyakan orang. Tapi tetap berterimakasih, karena telah berusaha membuat sesuatu untuk membahagiakannya. Walaupun harus berbohong. Gambar ini pesannya njleb lho.
Sebenarnya, kalo saya pribadi nggak butuh perlakuan istimewa, nggak butuh disanjung, nggak butuh diterima, kalo memang ga bisa menerima.
4. Jujur itu membuat semua masalah ada solusinya
Ketika kita jujur, pasti menceritakan semua permasalah dari berbagai sudut pandang dan penyebabnya. Semakin banyak penjelasan, akan semakin mudah mencari solusinya.
Jadi, jika kamu menghargai seseorang, jangan pernah berbohong. Lebih baik jujur dan apa adanya.
Kenapa saya menulis ini?
First, karena saya paling benci dan ga suka dengan yang namanya bohong. Bohong itu adalah tanda kita lemah dan tidak mampu.
Kedua, karena terlalu banyak orang menganggap saya orang bodoh yang gampang dibohongi.
Ketiga, adanya pemikiran teman dan orang didekat saya kalau bohong demi kebaikan itu ga apa-apa. Benarkah?
1. Ada Saatnya Ketika Jujur Dianggap Menyakiti Dan Ketika Berbohong Dianggap Mengecewakan
Memang, ini adalah emikiran yang banyak dianggap orang-orang. Mereka mengatakan ini demi kebaikan, untuk menjaga, bla bla bla. Bagi saya itu adalah hal nonsense. Seburuk apapun itu, jujur lebih baik. Agar saya bias mengetahui apa yang sedang saya hadapi sekarang. Berbohong pada saya itu menandakan orang itu tidak percaya dengan kemampuan saya untuk memahami masalah. Karena sepintar-pintarnya menyembunyikan kebohongan pasti akan kebongkar juga. Ketika memilih berbohong maka pada akhirnya akan semakin membuat orang lain kecewa dan terluka.Ketika saya menyadari kebohongan itu, ketika itu pula saya nggak akan pernah mempercayai orang itu 100 persen lagi. Pasti saya akan selalu menyisakan ruang untuk kecewa. You know hidup seperti itu? Semacam senang tapi tidak senang. Semacam tidur tapi menerawang. Kalo saya prinsipnya gini : “Lebih Baik Disakiti Karena Kejujuran Dari Pada Dibahagiain Dengan Kebohongan”. Sesakit apapun perkataan jujur itu, maka lebih baik katakan. Memang benar bahwa kejujuran sering kali membuat seseorang tersakiti, namun lebih baik disaikiti karena kejujuran dari pada dibahagiain dengan kebohongan.
Kebahagian yang diawali dengan kebohongan hanya akan menyakiti orang lain dan tidak akan bertahan lama. Lebih baik jujur meski menyakitkan dari pada harus bahagia karena kebohongan.
Kebohongan pada awalnya membuat orang bahagia, namun pada akhirnya kebohongan itu sendiri yang akan menghancurkannya. Dan pembohong itu akan sulit untuk dipercaya lagi dan sekali pembohong selamanya akan dicap sebagai pembohong.
I am cruel to my self. So the world would soft to me.
Sebuah frasa yang aneh memang. Tapi itulah saya.Meski pada awalnya orang yang jujur itu dibenci, namun pada akhirnya orang yang berkata jujur itu akan diterima dan dimaafkan. Karena kejujuran akan mengantarkan seseorang pada kebaikan.
2. Sekecil apapun kebohongan, jika dilakukan berulang-ulang akan menyakiti orang yang dibohongi. Juga membodohi diri sendiri
Why? Orang yang membohongi diri sendiri adalah orang bodoh dan lemah. Trust me. Saya pernah berbohong, namun dalam hati kecil saya semacam menangis karena ketidakmampuan saya mengatakan kebenaran. Saya terus merasa bersalah sampai saya menghakimi diri saya sendiri dengan ketidakmampuan itu. Saya selalu mencari alasan. Sementara orang yang saya bohongi akan semakin terluka.
3. Hati yang terluka tidak akan pernah sembuh sempurna seperti sedia kala
Ketika fix merasa dibohongi, alami sekali kalo orang akan marah. Justru aneh kalo mereka tidak marah. Tapi ada satu spesies manusia, yang kalo dia tau orang berbohong padanya, dia akan tersenyum dan mengamini apa yang oaring tersebut bilang.Tapi didalam hatinya jauh merasa terluka seperti luka yang diberi garam. You know how does it feel? Manusia itu tetap tersenyum, tapi dalam hatinya pasti jauh lebih sedih dari kebanyakan orang. Tapi tetap berterimakasih, karena telah berusaha membuat sesuatu untuk membahagiakannya. Walaupun harus berbohong. Gambar ini pesannya njleb lho.
Sebenarnya, kalo saya pribadi nggak butuh perlakuan istimewa, nggak butuh disanjung, nggak butuh diterima, kalo memang ga bisa menerima.
4. Jujur itu membuat semua masalah ada solusinya
Ketika kita jujur, pasti menceritakan semua permasalah dari berbagai sudut pandang dan penyebabnya. Semakin banyak penjelasan, akan semakin mudah mencari solusinya.
Jadi, jika kamu menghargai seseorang, jangan pernah berbohong. Lebih baik jujur dan apa adanya.